Oleh : Bert Toar Polii
Sulutlink.com – Jawa Tengah keluar sebagai juara umum Kejurnas Bridge Pelajar/Mahasiswa yang digelar secara online melalui platform Bridge Base Online (BBO) oleh PB Gabsi sejak tanggal 16 September hingga 9 Oktober 2021.
Keberhasilan ini sungguh mengejutkan karena Jawa Tengah berhasil menggeser Jawa Timur yang selama beberapa tahun terakhir ini mendominasi baik untuk kategori pelajar dan mahasiswa juga di kelompok umur.
Menurut salah satu pembina BMS di Jawa Tengah, Kusumo Hararyo mengatakan keberhasilan Jateng karena ada kepedulian penggila bridge yang mau berkorban untuk memasalkan olahraga bridge ke sekolah-sekolah di dukung oleh sekolah dan orang tua murid serta tentu saja Djarum Bridge Club yang selalu mendukung kegiatan ini.
Menurutnya keberadaan klub sudah harus ada dan didukung. Kami berhasil karena para anggota Djarum didukung untuk memasalkan sekaligus dibantu dana dan atlet yang berprestasi ditampung oleh klub.
Memang saatnya memberdayakan klub sebagai ujung tombak pembinaan sekaligus taat pada AD/ART dan Peraturan Teknik Gabsi.
Sekretaris Pengprov Jatim Raf Radiant dengan legowo menanggapi keberhasilan Jateng, “Tidak selamanya kita selalu diatas, kadang kala kita di posisi bawah, kami bersyukur masih bisa nomor 3 untuk area Jawa plus Sulawesi Utara dimana sebagai daerah barometer perkembangan bridge di Indonesia, dan yang terpenting ini menunjukan bahwa pembinaan bridge sudah disadari oleh semua pengurus di semua daerah bukan Jatim saja”.
Namun Kabid Umum Pengprov Gabsi Jatim Sentot Brahmantyo yang juga Ketua Bidang BMS PB Gabsi berpendapat lain, menurutnya ada 3 hal yang membuat program BMS kurang berjalan di Jatim , yaitu : 1. Keterlambatan dlm pembinaan berlanjut ( kurangnya support dari jajaran samping di Kab/Kota)
2. Pengaruh dari Bridge tidak dipertandingkan di PON, sehingga dana pembinaan cabor Bridge hanya 10% dari dana yang biasa dialokasikan.
3. Tidak adanya pembinaan berlanjut, sehingga menyebabkan banyak kendala pelatih yg merasa jenuh.
Selain prestasi Jawa Tengah ada hal menarik lainnya dari Kejurnas Bridge Online tahun ini dimana kota/kabupaten kecil menyelinap untuk meraih prestasi. Ada Pamekasan dari Madura yang meraih medali perunggu di kelompok mahasiswa melalui IAIN Madura, ada Boja Jateng dan Gunung Kidul DIY di kategori SMA dan SMP, ada Kalawat Sulut dan Karimun Kepri di kategori SMP serta Purwokerto Jateng, Tasikmalaya Jabar dan Kembali Gunung Kidul DIY.
Melihat catatan diatas, Gunung Kidul DIY perlu diberi apresiasi karena walaupun belum menggapai peringkat satu tapi meraih peringkat di 3 kategori SD, SMP dan SMA yang diikuti mereka. Semoga dengan hasil ini, Ketua Gabungan Bridge Gunung Kidul Stella Nova Natalia, MM.Pd. akan lebih bersemangat mengembangkan olahraga bridge di daerahnya.
Keberhasilan Gunung Kidul dan beberapa kota kecil yang selama ini tidak terdengar berkiprah di pentas bridge nasional semoga bisa memberikan semangat untuk pembina-pembina bridge di daerah agar terus menggenjot program Bridge Masuk Sekolah (BMS).
Semoga juga perjuangan PB Gabsi untuk Kembali memasukan bridge di POPNAS dan O2SN bisa segera terwujud.
Keberhasilan IAN Madura dari Pamekasan atas usaha gigih dari pembina bridge Bapak Abdul Kawi ini semoga juga bisa menghilangkan image yang beredar di masayarakat, bridge identic dengan judi karena menggunakan kartu.
Sekedar info, bridge itu adalah olahraga yang sudah diakui International Olympic Committee (IOC) sehingga sudah dipertandingakan di PON, SEA Games dan Asian Games serta pernah di pertandingkan sebagai eksibi di Olympaide Musim Dingin Salt Lake City tahun 2002. Indonesia sebagai salah satu negara terkemuka dalam olahraga ini walaupun dari negara tropis diundang untuk ikut.
PARADE JUARA KEJURNAS ONLINE BRIDGE PELAJAR & MAHASISWA 2021
I. Beregu SD
Juara 1: SD Purwokerto/Jateng (Cindy Angel Chatrines, Lionel Joshua, Irene Regina Kurniawan, Dimas Arya Satya Pangestu, Mikael Marciano, Daniel Edmund Ferdinand Harjono)
Juara 2: SD Kanisius WNO 2 GK/DIY (Muhammad Ikhsan, Dionisius Deven Wiliam, Letizia Putri Nathania, Anna Caroline De Lourba Cardoso, Paskalis Yudhaka Lintang Prabaswara, Evan Darriel Yoga Setya, Florentina Eva Amalia, Irfan Nur Fauzi)
Juara 3:
A. SD Tasikmalaya/Jabar (Luthfi Alfarizi Noerdin, Fadlan Andika Prasetya, Satria Manakibu Rahman, Fawwaz Yusuf Gunawan, Aidhil Miftah,Muhamad Hisyam Ismail)
B. SD Logandeng GK/DIY (Zefanya Adika Marenda, Joan Valent Setyawan, Regina Auva Iris Eirena, Cecillia Davina Cristi, Gabrian Agastya Putra, Wisnu Sakti Susilo Nugroho, Alvino Ariansyah Putra, Zifara Nur Aisyah)
II. Beregu SMP
Juara 1: SMPN2 Kalawat/Sulut (Putra Nurhamidin, Rushelle Anthonie, Pray Ismail, Inara Poeloe)
Juara 2: SMPN1 Manado/Sulut (Aurelia A.W. Umboh, Cleodora O. Sanda, Alicia Mende, Vanessa D Kabaikan, Amilia C. N. Rawun)
Juara 3:
A. SMP Karimun/Kepri (Cahaya Moria Panjaitan, Jose Gilang Panjaitan, David Yubal Estwara , Vincent Heri Yanto Simanjuntak)
B. SMPN1 WNO GKidul A/DIY (Raffael Christian Kuncoro, Dyah Ratna Anindhita, Geraldine Merdu Atika Putri, Faustina Emmanuelly Damai Riyanto, Nevandra Rashaqilla Ardhani, Katarina Gracia Novita, Dian Pratiwi Lana Faturrachman)
III. Beregu SMA
Juara 1: SMAN1 Boja 1/Jateng (Althea Syahreza S, Alma Arida Zatu N, Jehan Najma J, Chintya Citra W)
Juara 2: SMA Kota Blitar/Jatim (Annisa Dewi Nur Ilma, Rifky Aryo Wahyu Pratama, Marcellino Dhedhukiff Nasution, Muhammad Fadhilah Abdul Fattah, Ghulam Ainul Muttaqin)
Juara 3:
A. SMAN1 WNO GK/DIY (Mikaelia Evangelina Clarissa Sonja, Adhifka Althaf Muchaqiq, Zulfa Septiana Dewi, Marcella Inova Sica Riaji , Dorothea Gracia Dida Pradystia, Benediktus Sakatama Cahyo Wibowo, Emayama Tuntas Dana, Widha Zhariin Muslimah)
B. SMAN3 Semarang/Jateng (Alexandra Mercy Christani, Candradevi Ardhanareswari , Andrian Teja Buana, Lintang Arsa Mahdaviqhia, Aryo Seto Nugroho, Levan Aria Nugroho, Raissa Nasywa Athaya)
IV. Beregu Mahasiswa
Juara 1: Universitas Negeri Semarang/Jateng (Desy Noervita Rahayu , Della Ayu Nobira, Fransisca Tri Martanti, Elga Pinka Arwangga)
Juara 2: Universitas Negeri Jember 1/Jatim (M. Robitus Sholihin, Ainul Kiromah, Ita Purnamasari, Sofi Chorina Ramadhani, Rahmi Dwi Yuni, Weni Fitrianingsih)
Juara 3:
A. IAIN Madura/Jatim (Heri Purnomo, Permadi Sulistiyo Pramana, Aditya Cahya Ramadana, Qurrata A’yuni Ahsan, Arief Maulana, Desi Agustini Pramita)
B. Gunadarma Infinity/DKI Jakarta (Ralia Hanifah, Wulandari Sabrina Feradita, Witri Sulistiani, Saskia Akemi Ladisa, Junio Alfaro Bernard, Andika Arya Permana)