
Sulutlink.com – Manado, Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Antar LSM dan Ormas se-Sulawesi Utara (F-Kalo) melakukan aksi Demonstrasinya, Selasa 21/2/2017 atau dikenal dengan Aksi 212 Sulut. Pada jam 12.00 wita ribuan masa F-Kalo mengawali titik berkumpul di lapangan Koni Sario Manado, kemudian bergerak menuju kantor Dewan Perwakilan Rakyat Darah (DPRD) provinsi sebagai titik aksi keduanya.
Pada aksi damai ini yang melibatkan seluruh ormas dan LSM di Sulut, mereka membawa sejumlah tuntutan demi menyikapi situasi bangsa saat ini untuk kepentingaan Nasional.
Dalam orasinya kali ini, yang diwakilkaan Panglima Milisi Waraney, Maxi Malonda menyuarakan 3 point penting sebagai tuntutan mereka dan ingin agar aspirasi ini dibawa ke tingtkat pusat.
“Pertama, kami minta bubarkan ormas radikal Front Pembela Islam (FPI), kedua, tangkap Rizieg Shihab, adili dan penjarakan, ketiga cabut kewarganegaraannya karena sebagai pemicu dan pembelah kerukunan antar umat beragama di Indonesia,” tegas Malonda.
Wakil Ketua DPRD Sulut, Wenny Lumentut ketika menerima pengunjuk rasa mengatakan negara ini dibangun dengan dasar empat pilar kebangsaan. Untuk itu dia sependapat untuk membubarkan ormas radikal.
“Jangan kuatir, kami akan sejalan dalam menjaga keamanan dan ketenteraman di daerah ini, kami tidak mau yang terjadi di daerah lain terjadi disini karena kita disini hidup rukun dan damai,” ujar dia.
Wenny juga berjanji akan membawa aspirasi ini ke pemerintah pusat dan akan selalu ada di barisan yang sama serta mendukung TNI/Polri dalam menjaga keutuhan NKRI. “Kami tidak diam, akan kami bawa aspirasi ini ke pusat karena kami duduk disini (DPRD) karena suara-suara anda,” tandasnya lagi.
Sependapat, anggota DPRD Sulut lainnya, Jenny Mumek dan Ferdinand Mewengkang juga mendukung upaya pembubaran ormas radikal seperti FPI. “Aspirasi kalian akan kami paripurnakan dan selanjutnya kami bawa ke pusat,” jelas Mewengkang.
Aksi unjuk rasa ini dilanjutkan dengan penandatanganan penerimaan aspirasi yang dilakukan anggota DPRD Sulut yang hadir, diantaranya, James Tuuk, Jenny Mumek, Wenny Lumentut, Ferdinand Mewengkang dan Eva Sarundajang. Usai menyalurkan aspirasinya, massa kemudian bergerak ke Kantor Gubernur Sulut.
Dalam aksi damai 212 ini, diikuti antar LSM dan Ormas se-Sulawesi Utara serta elemen masyarakat lainnya yang ada di Sulawesi Utara, diantaranya : Brigade Manguni Indonesia (BMI), Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Laskar Manguni Indonesia (LMI), GP ANSOR, Brigade Masjid Sulut, Bela Eksestensi Tanah Air BETA), Waraney Puser In Tana, Milisi Waraney, Garda Manguni, Manguni Indonesia, Laskar Kabasaran, Patriot Pancasila, PAMI Perjuangan, Komando Militan Manguni, Anak Rantau Minahasa (ARMI), Manguni Pinaesaan, Patriot Perjuangan, Brigade Waraney Malesung, GASAK, GEBRAK, SBSI, FBI, PMPS, Manguni Esa, PILAR, LAKRI, BANSER NU, dan para tokoh lintas agama, dengan jumlah keseluruhannya mencapai 30-an ribu anggota yang tersebar dari berbagai daerah di Sulut. (red.)