Manado, sulutlink.com – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang bertugas membidangi pembangunan infrastruktur meski telah memasuki penghujung tahun semangat memaksimalkan fungsi pengawasan terhadap kinerja instansi mitra kerjanya terus dilakukan bahkan semakin intens melaksanakan evaluasi hasil capaian pembangunan sepanjang tahun 2021.
Hal tersebut terbukti bahwa dalam kurun waktu dua hari terakhir pada 6 dan 7 Desember, Komisi III DPRD Sulut dibawah kepemimpinan ketua Berty Kapojos, menggelar kegiatan secara marathon Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan tiga instansi yakni Balai Jalan Nasional XV, PT. PLN Suluttenggo, dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi I.
Dari hasil pembahasan dalam rapat evaluasi tersebut Ketua Komisi III Berty Kapojos mengungkapkan bahwa untuk Balai Jalan dan Balai Sungai penyerapan anggaran sudah mencapai 90%.
Lanjut Kapojos, bila ada proyek yang belum selesai, karena kontrak pelaksanaan pekerjaannya membebani dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih dari satu tahun anggaran.
“Di tahun 2021 ini tentunya yang belum selesai itu multiyears,” tutur politisi PDIP ini.
Sementara terkait rapat bersama PT. PLN Suluttenggo, dikatakan Kapojos, Komisi III meminta agar jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru tidak ada pemadaman listrik.
“Terhitung mulai 1 Desember 2021 mereka (PLN) sudah membentuk Tim dalam rangka mengantisipasi terkait dengan pemadaman listrik. Jadi ada tim. Apalagi saat ini sudah tersedia aplikasi,” ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Utara saat wawancara dengan sejumlah awak media usai rapat, Selasa (7/12/2021) yang lalu.
Kapojos pun menambahkan, sesuai informasi dari PT. PLN Suluttenggo ketersedian listrik saat ini kuotanya melebihi dari yang dibutuhkan.
“Listrik di Sulut kuotanya sudah mencukupi, jadi tidak ada yang perlu ditakuti,” ujar Kapojos.
Lanjut Kapojos, dalam hasil rapat bersama Balai Sungai mengatakan bulan September 2022 berharap kedepan Waduk Kuwil di Kabupaten Minahasa Utara sudah terisi air. “Rencananya tiga bulan baru bisa terisi penuh,” ungkapnya.
Memang prediksi lanjut mantan ketua DPRD Minahasa Utara ini, Bendungan Kuwil untuk sementara belum maksimal mengantisipasi banjir.
“Saat ini baru mengurangi debet air,” Kapojos menambahkan sementara anggaran yang terserap untuk pembangunan Waduk Kuwil ini menelan sekitar Rp. 2 triliun.
Terkait Waduk Sawangan, Komisi III mendorong akan memperjuangkan pembangunan setelah waduk Kuwil selesai.
“Kita berharap agar nanti terealisasi, maka dapat dipastikan Waduk Sawangan ini bisa menyelesaikan permasalahan banjir di seputar Kota Manado, ” tandas Kapojos. (Rel).