Deprov Sulutlink.com – Pasca peristiwa penembakan puluhan jamaah kedua masjid di Selandia Baru sangat mengejutkan banyak pihak.
Sensifitas agama serta korban yang berjatuhan membuat politisi Partai Demokrat, Billy Lombok, SH yang pernah memimpin pemuda gereja di Sulawesi Utara angkat bicara.
“Berduka cita sedalam dalamnya untuk aksi biadab itu, bersama kita merasakan kepedihan kehilangan. Teror adalah sesuatu yang tidak pernah memiliki tempat dalam agama. Aksi ini tidak boleh menjadi aksi historis untuk membela ataupun mengatas namakan agama tertentu, karena memang tidak ada agama yang berisikan teror dan permusuhan,” jelas Billy Lombok kepada BeritaManado.com, Jumat yang lalu.
Billy Lombok menyerukan agar seluruh anak bangsa bersatu melawan teror.
“Pemerintah dan rakyat bersatu. Mari seluruh anak bangsa kita kalahkan teror bersama sama dan tidak terpancing,” tandas Caleg DPRD Sulut Dapil Minsel/Mitra ini.
Billy Lombok yang pernah menjadi Ketua Bidang Pemuda dalam Badan Nasional Penanggulangan Teroris FKPT Sulut pun berharap pemerintah sigap dengan program taktis menangkal teroris.
“Pemerintah punya begitu banyak pengalaman, dapat membantu pemerintah Selandia Baru, beriringan dengan itu selalu waspada agar tidak merembet ke Indonesia. Libatkan selalu anak muda serta tokoh agama dan tokoh masyarakat, aktifkan terus komunikasi, karena ini pekerjaan rumah bersama,” pungkas Lombok.
Diketahui, serangan teror terhadap dua masjid terjadi di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) Sebanyak 48 (orang dikabarkan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan yang berlangsung selama beberapa menit itu.
Insiden ini terjadi di masjid Linwood Avenue dan Masjid An-noor di Deans Avenue. Kedua masjid itu berada di wilayah Christchurch. Melansir New Zealand Herald, jumlah korban terluka dalam kejadian itu mencapai 48 orang.
Pelaku sempat menyiarkan langsung serangan tersebut di Facebook selama 17 menit. Kepolisian Australia yang turut terlibat dalam penyelidikan kasus ini sudah mengindentifikasi pelaku sebagai Brenton Tarrant, pria kulit putih kelahiran Australia dan berusia 28 tahun.
Serangan ini membuat Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern kaget. Ia menyebut tindakan ini merupakan serangan teroris dan belum pernah terjadi sebelumnya di Selandia Baru.
“Apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Ardern.
Serangan yang terjadi saat umat Islam Selandia Baru hendak menunaikan salat Jumat ini bikin warga geger. Seorang saksi bernama Len Peneha mengatakan, dia sempat melihat seorang berpakaian hitam memasuki salah satu masjid. Sesaat kemudian terdengar suara tembakan dan orang berhamburan keluar masjid.
Usai membantai jemaah, pelaku keluar dan melarikan diri. Peneha kemudian mendatangi masjid untuk membantu korban.
“Saya melihat orang mati di mana-mana. Ada tiga di lorong, di pintu menuju masjid, dan orang-orang di dalam masjid,” katanya.
“Ini benar-benar gila. Aku tidak mengerti bagaimana orang bisa melakukan ini pada orang-orang ini, kepada siapa pun. Itu tidak masuk akal,” tambah Peneha. (rilis jp)
Kta09
March 16 2019