
Mesir, Serangan bom di dua gereja Koptik berada di Kota Tanta dan Alexandria, terjadi saat sedang beribadah Minggu Palma, menjelang Hari Raya Paskah, Minggu ( 9/4/2017).
Minggu Palma adalah hari Minggu terakhir sebelum Paskah, yang menandai dimulainya Minggu Kudus bagi umat Kristen.
Peristiwa Bom ini dilaporkan telah merenggut 44 nyawa dan melukai puluhan jemaat lainnya. Rangkaian serangan ini terjadi setelah serangan serupa yang terjadi di sebuah gereja Koptik di Mesir pada Desember tahun lalu.
Tak lama setelah serangan kelompok terosis ISIS mengeluarkan pernyataan sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam serangan itu.
Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah siaran yang dilansir kantor berita Amaq, yang terafiliasi dengan kelompok teroris itu.
Gambar yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta Mesir menunjukkan noda darah melumuri dinding dan lantai di gereja di Tanta. Sementara bangku-bangku kayu pun menjadi berantakan
“Ledakan terjadi di barisan depan jemaat, dekat dengan mimbar, di tengah ibadah,” kata Jenderal Tarek Atiya, Wakil Menteri Dalam Negeri Mesir seperti dikutip AFP.
“Saya dengar ledakan, dan saya lari mendekat. Saya lihat orang-orang terkapar, dan banyak dari mereka tubuhnya terbelah,” ungkap Nabil Nader, warga yang tinggal di depan gereja Tanta.
Aksi ini pun terjadi beberapa saat menjelang kunjungan Pemimpin Umat Katolik Sedunia Paus Fransiskus ke Mesir.
Akibat peristiwa ini Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mendeklarasikan keadaan darurat di negaranya hingga tiga bulan ke depan. Otoritas Mesir pun mengecam kekerasan peristiwa ini sebagai upaya menabur benih perpecahan di negara itu.(red./bsb)