web analytics

Braien Waworuntu Menyerukan Generasi Muda Jadi Garda Terdepan “Perangi Paham Radikalisme dan Intoleran”

Minahasa, Sulutlink.com – Sosialisasi Anggota DPRD Provinsi Sulut, Braien Waworuntu, SE telah dilakukannya di Desa Tincep dan Desa Tounelet – Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa pada, Minggu (20/02/2022).

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan kata Braien, kepada kedua warga yang ikut saat itu, dalam rangka memberikan gambaran dan arah yang jelas bagi kelangsungan hidup bangsa dan Negara.

Era reformasi dan demokrasi memang harus tetap berjalan namun, penataan kehidupan Kebangsaan (berbangsa dan bernegara) harus berjalan di atas rel kesepakatan bersama, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, ucap Braien Waworuntu SE.

Indonesia memiliki Pancasila sebagai landasan ideal menjadi dasar guna memantapkan pemahaman konsepsi Wawasan Kebangsaan; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai landasan konstitusional yang merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum yang berlaku di Indonesia.

Oleh sebab itu, dalam rangka memperkokoh Wawasan Kebangsaan di era milenial yang serba digital ini, DPRD Provinsi Sulawesi Utara berkomitmen terus memperkuat landasan pemahaman tentang Wawasan Kebangsaan.

Sehingga 45 anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara wajib kembali ke daerah pemilihan masing-masing menemui konstituen menjadi corong penyebarluasan wawasan kebangsaan ini kepada Masyarakat Minahasa khususnya dan di Sulawesi Utara pada umumnya agar terimplementasi pemahaman wawasan kebangsaan secara maksimal,” tutur Braien Waworuntu SE kepada Masyarakat Desa Tincep dan Masyarakat Tounelet Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa pada Sabtu-hingga Minggu 20 Februari 2022.

Lanjut BW, tantangan pemerintahan kita RI saat ini adalah kekuatan menangkal paham radikal yang berkembang di masyarakat. Untuk itu, Masyarakat dan Generasi Muda perlu mengingat “4 DIS” sebagai cikal bakalnya.

Pertama adalah disorientasi atau keluar dari tujuan negara. Paham ini muncul ketika gejolak masyarakat mempertanyakan apakah pemerintahan masih berjalan secara relevan atau tidak.

Kedua, distrust (ketidak percayaan) masyarakat sebagai pemegang amanah.

Ketiga, disobediance atau gerakan membangkang dan perlawanan.

Keempat, disintegrasi pecahnya bangsa dan runtuhnya negara.

“Braien Waworuntu, dari Politisi Partai Nasdem ini mengingatkan dan mewaspadai, indikasi potensi perpecahan bangsa sangat mungkin terjadi,” serunya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, tentu pemerintah dalam menjalankan fungsi pemerintahan yang adil dan mempersatukan bangsa agar bangsa ini tetap kuat dan kokoh guna menangkal rongrongan kelompok intoleran, serta kelompok radikalisme yang ingin merusak keutuhan bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia.

“Kita ketahui bersama bahwa masyarakat adalah benteng terdepan menjaga keutuhan bangsa dan negara”, imbuhnya BW.

” Saya menghimbau kepada kita sekalian, agar tetap menjaga kerukunan mempertahankan budaya dan adat istiadat yang memiliki nilai luhur kebangsaan yang kuat, serta berkomitmen tetap memperkokoh kesatuan yang selama ini sudah berjalan seperti adanya budaya Mapalus, Gotong Royong, atau Kerja Bakti Masal dan kegiatan sosial lainnya seperti perkumpulan rukun-rukun keluarga yang selama ini sudah ada dan terbangun dengan baik. Selain itu dengan adanya ibadah- ibadah kerohanian yang lebih memperkuat toleransi saling harga menghargai, hormat menghormati ajaran-ajaran agama sesuai keyakinannya masing- masing dapat membawa kedamaian dan keharmonisan”. pungkasnya.

Acara Sosialisasi Kebangsaan diakhiri dengan sesi penyerahan bantuan dalam bentuk dana tunai Rp.10 juta oleh Ketua Komisi IV DPRD Sulut BRAIEN WAWORUNTU, SE kepada Desa Tincep dan Desa Tounelet, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa. **/KST.

About DeProS Red

Check Also

Reses I/2023 Ayub Ali terima Aspirasi Warga terkait Normalisasi Sungai Mahawu

Apr. 26.2023. admin: karel tangka Sulutlink.com — Legislator Provinsi Sulut Ayub Ali, gelar Reses I …