
Sulutlink.com – Bitung, Kebakaran kembali terjadi. Kali ini Si Jago Merah tengah menghanguskan beberapa bangunan lapak semi ruko yang ada di lorong MM, kompleks Pasar Cita, Lingkungan II Kelurahan Bitung Timur Kecamatan Maesa, Pusat Kota Bitung, Jumat 3/3/2017, sekitar jam 10.00 wita.
Hingga saat ini api telah menghanguskan 9 bangunan yang berada berdekatan. Terlihat, 3 mobil damkar diterjunkan di titik lokasi kebakaran dan petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api karena terhambat kepulan asap hitam serta api yang terus membesar.

Menurut Ome (34), warga sekitar yang sempat menyaksikan peristiwa ini, menuturkan bahwa kebakaran dari botol bensin yang jatuh dekat kompor kecil yang sedang dipakai untuk menambal ban.
“Awal mula api dari salah satu kios yang menjual bensin eceran dalam botol, kemudian botol berisi bensin itu jatuh dekat dengan tukang tambal ban di kios itu juga yang sedang mengerjakan proses penambalan menggunakan kompor kecil. Begitu tumpahan bensin mengenai api kompor, api langsung menyala kemudian menyambar bahan-bahan lainnya termasuk botol-botol lain yang berisi bensin,” ungkapnya.
Ome menambahkan, “tukang tambal de pe badan iko tabakar, mungkin terkena percikan bensin. Kemudian korban langsung dibawa ke rumah sakit yang didampingi pemilik kios tersebut,” ujar lelaki yang sedang was-was mengamati menjalarnya api.
“Kita harap ta pe bangunan ndak ta bakar, ta pe orang tua pe lapak so tabakar abis dan mudah-mudahan petugas cepat se padam ini api (ejaan manado.red),” tambahnya, dan kemudian pergi untuk mengevakuasi barang-barangnya.

Diketahui korban mengalami luka bakar serius, bernama Fahrid (27), berprofesi sebagai tukang tambal ban di kios tersebut. Sedangkan pemilik kios bernama Safril (39), yang saat ini sedang mendampingi korban menjalani perawatan di rumah sakit.
Hingga berita ini diturunkan, petugas terkait sedang berusaha memadamkan api dan atas kejadian ini belum didapatkan verifikasi resmi dari pihak Kepolisiaan penyebab terjadinya kebakaran dalam peristiwa ini. (cont. Bitung – Budi Ratu/ Ed. bjl)