
Minsel, Sulutlink.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan menggelar Advokasi Penanggulangan Sunting 23-24 September 2019 yang dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Amurang.
Mengatasi masalah Stunting (kerdil) Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan mengumpulkan 89 orang Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa dari 8 Kecamatan yang merupakan kelompok pertama yang akan dibekali dan bertempat di Hotel Sutanraja Amurang.
Para Ketua TP-PKK ini dibekali tata cara mencegah stunting yaitu dengan pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan dr. Erwin Schouten, Selasa (24/8/2019) mengatakan, malasah stunting dapat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak, status kesehatan saat dewasa serta juga mempengaruhi perkembangan emosi manusia.
Menurutnya, akibat kekurangan gizi pada 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) bersifat permanen dan sulit diperbaiki dan penyebab utamanya adalah asupan gizi yang kurang.
“Tak satupun penelitian yang mengatakan bahwa keturunan adalah faktor penting dalam hal pertumbuhan fisik anak dan masyarakat umumnya menganggap pertumbuhan fisik sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor keturunan,” ucap Schoten.
Dia menjelaskan, upaya mencukupi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun adalah faktor pendukung utama mengatasi permasalahan Sunting, karena Alanak atau balita stunting umumnya terlihat normal dan sehat, namun jika diteliti lebih jauh ada aspek-aspek lain yang justru jadi persoalan.
Schouten menyatakan, dibutuhkan kemauan masyarakat untuk sadar akan kewajiban menjaga kesehatan melalui Gerakan Nasional (Gernas) dengan Percepatan Perbaikan Gizi yang merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat.
“Melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan prioritas pada Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK),”ucap Kadis Dinkes.
Sebagai Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah : Dr. Arista wowor, MKes (Kasie Kesga dan Gizi Dinkesda Prov. Sulut), Djunaedy Watung, Amd. Kep, SE (Kabid. Kesehatan Masyarakat), Seska Kodongan, SST (Kasie. Kesga) dan Sriko Poli, SKM (Penanggung jawab Program Gizi Dinkes).
(JoTam)