web analytics

Gelak Tawa Mewarnai Sidang Kesembilan Ahok

Terdakwa kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani persidangan yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara di ruang sidang di Auditorium Kementan Jakarta, Selasa (7/2/2017). © Isra Triansyah /Antara Foto

Jakarta, Sidang kesembilan dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (7/2/2017). Suasana siding kali ini berbeda dengan sidang sebelumnya, sidang kesembilan ini diselingi gelak tawa penonton.

Sidang kali ini, tim jaksa menghadirkan saksi, Jaenudin alias Panel bin Adim dan Sahbudin alias Deni yang berprofesi nelayan. Pada sidang sebelumnya, Selasa (31/1/2017) Jaenudin dan Sahbudin berhalangan hadir. Jaenudin, sehingg baru tampil pertama dalam sidang ini.

Selain saksi dua nelayan, jaksa juga menghadirkan saksi ahli yaitu Hamdan Rasyid, anggota komisi fatwa Majelis Ulama Indonensia (MUI) dan saksi ahli forensik, kepala sub bidang komputer forensik Mabes Polri, Ajum Komisaris Besar M Nuh.

Kompas.com melukiskan gergeran sidang kesembilan Ahok itu ketika Jaenudin tampil pertama dalam sidang yang dipimpin hakim Dwiarso Budi Santiarto itu. Jaenudin mengaku dua kali diperiksa polisi terkait dengan pidato Ahok yang disebut menodai agama.

Jaenudin mengaku tak sadar adanya pernyataan Ahok soal Al Maidah, Jaenudin menonton video Ahok melalui telepon selular milik polisi.

“Saat Pak Ahok pidato, ada enggak soal Al Maidah?” tanya hakim.

“Enggak campungin saya, Pak,” jawab Jaenudin.

Kata campungin yang disampaikan Jaenudin itu tak dimengerti oleh hakim.

Kepada Jaenudin, hakim pun bertanya maksud perkataannya itu.

“Enggak perhatiin maksud saya Pak,” jawab Jaenudin.

Ruang sidang yang tadinya hening menjadi riuh karena suara tawa hadirin yang mendengar perkataan Jaenudin dalam sidang. Hakim segera meminta hadirin sidang tersebut untuk diam.

Dalam sesi selanjutnya, hakim meminta Jaenudin mendeskripsikan pakaian yang dikenakan Ahok saat pidato di Kepulauan Seribu.

Jaenudin mengatakan, Ahok mengenakan pakaian dinas ketika itu. “Kok tahu itu pakaian dinas? Warnanya apa?” tanya hakim.

Jaenudin pun celingak-celinguk seolah mencari orang yang mengenakan pakaian yang mirip dengan Ahok.

Jaenudin kemudian menunjuk salah seorang yang mengenakan pakaian cokelat. Warga yang menonton sidang kembali tertawa.

Tawa penonton sidang pun kembali pecah ketika pengacara Ahok bertanya kepada Jaenudin tentang suasana ketika warga pulau menyambut Ahok. Jaenudin ditanya apakah warga berfoto-foto dengan Ahok.

“Ada enggak yang berebut salaman?” tanya pengacara.

“Ada, Pak,” jawab Jaenudin.

“Tahu yang namanya selfie enggak?” tanya pengacara.

“Oh yang kayak begini ya, Pak?” jawab Jaenudin sambil menirukan gerakan tangan saat sedang selfie. Tingkah polos Jaenudin lagi-lagi mengundang tawa.

Ahok juga tersenyum kecil melihat tingkah Jaenudin. Kepada pengacara Ahok, Jaenudin mengatakan ada juga warga yang selfie dengan Ahok.

Sambutan warga dan swafoto itu dibenarkan saksi Sahbudin. Banyak yang memanfaatkan momen kedatangan Ahok untuk berfoto bersama. “Banyak yang foto-foto sama Pak Ahok,” kata Sahbudin melalui Detikcom.

Dalam persidangan ini saksi Sahbudin mengaku baru mengetahui ada penyebutan surat Al Maidah oleh Ahok saat menonton televisi. Selain itu dia juga melihat ulang pidato Ahok melalui video pada akun facebook. Video disaksikan melalui telepon genggam teman Sahbudin. (red/berbagai sumber)

About Redaksi 2

Check Also

Ketua DPRD Sulut FAS Gelar Sosper Kepada Pemuda GMIST Sangihe

Maret 30. 2023.red: Karel tangka Sulutlink.com – Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (sulut), menggelar Sosialisasi …