
Kepada seluruh Kepala Desa (Kades) dan Kepala Sekolah (Kepsek) dari SD, SMP, dan SMA yang hadir pada saat itu, gubernur mengingatkan untuk pro-aktif dalam mensosialisasikan KIP kepada masyarakat yang kurang mampu.
Pemberian KIP ini merupakan program nasional pemerintahan Jokowi yang digulirkan sejak tahun 2015 lalu. Diharapkan dari program ini untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah, serta menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antara masyarakat yang kaya dan kurang mampu.
Menurut Gubernur, program ini sudah digulirkan lebih setahun tapi ternyata masih banyak kendala yang terjadi di lapangan, antara ada siswa kurang mampu sudah menerima Kartu tapi belum menerima bantuan. Ini disebabkan kurangnya sosialisasi terkait teknis pencairan bantuan dana tersebut. Dan ini menjadi pekerjaan rumah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Sementara Mendikbud Muhadjir Efendy menyebutkan, siswa kurang mampu yang sudah mendapatkan KIP tapi belum menerima bantuan, pihak sekolah secepatnya dilaporkan kepada Dirjen Pendidikan Dasar dan Menegenah (Dikdasmen) Kemendikbud RI, agar proses pemberian bantuan tersebut akan dipercepat. Apabila SK tersebut sudah diterima sekolah segera mengambil dana bantuan tersebut di bank.
Bagi keluarga kurang mampu dan telah menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) serta masih memiliki anak sekolah, dimintakan supaya orang tua siswa ini mendapatkan KIP periode berikutnya. Tujuannya adalah untuk pemerataan.
Usai memberikan KIP Gubernur dan Mendikbud berkesempatan melakukan pengutingan pita pembukaan ruang kerja guru di sekolah tersebut. Usai dari SMP Negeri I kalawat, Mendikbud dan Gubernur meninjau SMK Negeri I Manado. Turut hadir Kadis Diknas Asiano G Kawatu SE MSi.