MANADO,SULUTLINK-Krisis air bersih yang kerap kali menghatui ratusan Warga Binaan di Rumah Tahanan Negara Klas IIA Manado di Malendeng akan segera teratasi.
Buktinya Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey lewat Biro Umum Pemprov, Dinas PU Sulut dan Wakil Rakyat di DPR Sulut telah berkolaborasi bersama untuk menyiapkan bantuan anggaran sebesar Rp200 juta untuk pengeboran air bersih dalam mengatasi kesulitan air bersih yang selama ini menjadi problem klasik Warga Binaan di Rutan yang berlokasi di Kecamatan Paal II itu.
Personil DPR Sulut dari Partai Hanura, Noldy Lamalo menjelaskan bahwa proyek bor air di Rutan Manado di Maledeng telah disetujui dan diketuk beberapa waktu lalu.
‘’Ada dua proyek bor air yang diakomodir, selain di Malendeng, satunya di Kolongan. Teknisnya di Komisi III oleh Ibu Andrietta Dondokambey,’’ ujar senator dari Dapil Minut dan Bitung itu.
Rutan Manado sendiri, lewat Ka Rutan, Tony Martono telah membentuk Kelompok Kerja yang semuanya full Warga Binaan untuk melobi agar mendapat bantun bor air untuk memenuhi kebutuhan sekitar 500-an Waga Binaan yang ada di Rutan Manado. ‘’Kami memang kesuliitan air bersih di Rutan dan menjadi keluhan dari Warga Binaan. Memang ada air disini, tapi kualitasnya sangat buruk dan ksam sekali tidak memadai untuk dikonsumsi,’’ jelas suami dari Kartini Sahetapy itu.
Tim Kerja langsung bergerak cepat dengan melobi Gubernur yang disampaikan langsung usai Ibadah di Desa Kuwil, Kecamatan Kalawat, dimana Olly Dondokambey mengarahkan ke Clay Dondokambey di Biro Umum. Setelah Clay, Tim juga menemui Wakil Ketua DPR Sulut, Wenny Lumentut, Sekprov Sulut, Edwin Silangen, dan disepekati untuk membantu penyediaan bor air di Rutan.
Untuk memperlancar semua proses agar bor air bisa segera bisa dinikmati oleh Warga Binaan dan office Rutan, Tony Martono mempercayakan penangannya pada Kasubsi Pengelolaan Rutan Manado, Arjun Djuma Okong.
‘’Harapan kami, Januari mendatang, Rutan Manado sudah bisa menikmati air bersih. Terima kasih kepada Pak Gubernur yang prihatin dengan kendala air yang menjadi permasalahan klasik kami disini,’’ jelas Martono.
Sementara Arjun Djuma Okong menjelaskan, semua instalasi air yang ada di Rutan, terutama di Blok-Blok akan segera dibenahi. Tentunya harapan kami, air bisa langsung dinikmati di setiap kamar.
“Ada air bor dan air sumur yang dipakai sehari-hari oleh Warga Binaan, kantin dan office Rutan, namun kualitasnya sangat tidak memadai. Selain banyak belerang, sering kabur dan sering membuat gatal bila dipakai untuk kebutuhan mandi.” ucapnya
Kondisi inipun sudah berlangsung lama dan tidak ada alternatif lain mengatasinya. Warga Binaan sendiri menyambut gembira kabar akan tersedianya bor air untuk mendapatkan air yang layak di Rutan.
‘’Kami sudah tidak sabar untuk mendapatkan air yang benar-benar layak untuk dikonsumsi,’’ ujar Jayens Pasumah, Ketua Jemaat Gereja Abigail Rutan Manado.
(ONAL GAMPU)