web analytics

HADIRI RAPAT BANGGAR DPRD BAHAS APBD 2023, PEPAH JAMIN BSG SEHAT DAN AMAN

Sulutlink.com – Direktur Utama PT. BSG Sulut REVINO PEPAH menghadiri Rapat Pembahasan APBD 2023 bersama Badan Anggaran DPRD SULUT dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Sulut di ruang Rapat Paripurna DPRD Sulut Senin (7/11/2022).

Pantauan media sulutlink.com Dirut Bank Sulut dan Gorontalo (BSG) Torang Pe Bank didampingi jajaran Direksi BSG.

Usai memaparkan kiat kinerja dan progres BSG, Dirut REVINO mengutarakan secara detail terkait viral terjadi kasus kejahatan perbankan dalam bentuk skimming oleh oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab pada beberapa waktu lalu. Ia menjelaskannya kehadapan Tim Banggar DPRD Sulut yang diketuai oleh Fransiscus Andi Silangen didampingi Pimpinan dan Anggota Banggar DPRD Sulut.

Pertama, Dirut REVINO menjelaskan bahwa BSG telah melakukan tindakan profesional dalam mengatasi kasus kejahatan perbankan (Skimming) dalam hal ini dapat diselesaikan bersama Direksi dan jajaran Bank Sulut Gorontalo (BSG).

Kedua, Pergantian uang nasabah pun dilakukan. Sehingga kinerja Pepah dan Jajaran, diapresiasi Banggar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), yang secara spontanitas direspon Amir Liputo, SH saat rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) 2023 antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Sulut, sekaligus Liputo menyatakannya atas nama pribadi di ruang rapat Paripurna DPRD Sulut.

Ketiga, Amir Liputo mengatakan, sebagai wakil rakyat saya berterimakasih atas kinerja yang dilakukan Pak Dirut BSG dan Jajarannya

“Luar biasa bank ini mengganti kerugian nasabah yang kemarin hari bermasalah dengan skimming ATM dan sebagainya, sedangkan bank lain tidak melakukannya. Hal ini meningkatkan kepercayaan para nasabah untuk berdeposito di bank SulutGo,” ujar Liputo.

Lanjutnya, skimming adalah kejahatan perbankan dari orang luar, tapi Bank SulutGo mau mengambil resiko, itu menimbulkan kepercayaan. Sementara saya tidak menyebutkan bank lain, karena ini kejahatan bukan kelalaian bank, nah mereka pada posisi bukan seperti Bank SulutGo.

Menjadi pertanyaan saya bagaimana manejemen menangkap itu? Kepercayaan meningkat. Di samping memperbaiki anjungan-anjungan yang ada tetapi bagaimana meningkatkan kemauan masyarakat Sulut, untuk menaruh uangnya di bank ini,” tanya Liputo.

Pantauan media Sulutlink.com – Ketua Banggar mengundang Anggota Banggar lainnya. Berikut pernyataan Anggota Banggar DPRD Sulut Arthur Kotambunan. Dikatakannya, masyarakat boleh bangga, kepercayaan masyarakat meningkat, kalau bank-bank tidak membayar uang nasabah terkait kasus kejahatan perbankan ini, kita harus berbangga karena bank SulutGo (BSG) bisa membayar kerugian nasabah. Kami berbangga atas kebijakan yang dilakukan direksi dan jajarannya BSG” ucap Arthur Kotambunan.

Berikut ini, respon Dirut BSG Revino Pepah menjelaskan persoalan skimming, bank telah mengganti semua ATM dengan kartu yang menggunakan chip. “Ini memang kita sudah mengganti kartu ATM Macnetic Stripes. Kenapa masih menggunakan kartu ini, karena kita salah satu bank pembayar gaji PNS/ASN. Jadi untuk penggunaan chip kemudian pergantian kartu memerlukan biaya yang kita gunakan kepada pemegang kartu ATM,” papar Pepah.

Seiring dengan kejadian skimming kata REVINO, Bank SulutGo telah memaksakan kepada seluruh pemegang kartu ATM, bahwa nasabah dihimbau untuk segera dan harus menggunakan kartu dengan jenis CHIP.

“Jadi ini awalnya kita mengedukasi dan setelah kejadian ini mau tidak mau kita harus paksakan harus menggunakan chip sehingga sekarang seluruh ATM kita sudah tidak ada pengambilan dengan kartu Macnetic Stripes. Skimming bisa diminimalisir setiap ATM dengan kantor cabang mengecek kembali,” imbuh Pepah.

Keterangan lebih lanjut diungkapkannya, total kerugian yang diganti Bank SulutGo sebesar Rp 3,1 miliar kepada nasabah. Proses penggantian dengan mengukur kemampuan dari aspek resiko dan juga menyangkut reputasi.” tandas REVINO.

“Bank SulutGo adalah bank kecil, kalau seperti bank-bank besar menunda pembayaran, resiko reputasinya tidak terlalu berdampak. Kita kalau bank kecil, saat kita menunda suatu kebijakan, ini berdampak resiko reputasi dan kami memilih itu sebagai kerugian merupakan resiko dari bank dan reputasi itu tidak nampak.” pungkasnya. editor: Karel.SL

About DeProS Red

Check Also

Reses I/2023 Ayub Ali terima Aspirasi Warga terkait Normalisasi Sungai Mahawu

Apr. 26.2023. admin: karel tangka Sulutlink.com — Legislator Provinsi Sulut Ayub Ali, gelar Reses I …