Koordinator Kontras, Haris Azhar, yang mempublikasikan testimoni gembong narkoba Freddy Budiman soal permainan dengan oknum pejabat BNN, kepolisian, dan TNI dalam mengedarkan narkoba, berharap masyarakat dan pemerintah mau bekerja sama membongkar mafia narkoba.
Bersama Gerakan Indonesia Berantas Mafia Narkoba, ia mendirikan Posko Darurat Bongkar Aparat, yang bertujuan membongkar permainan aparat. “Sudah banyak informasi dari masyarakat yang masuk ke Posko Darurat Bongkar Aparat,” katanya dalam jumpa pers yang digelar Gerakan Indonesia Berantas Mafia Narkoba di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Kamis, 4 Agustus 2016.
Posko Darurat Bongkar Aparat tersebut diinisiasi oleh Gerakan Indonesia Berantas Mafia Narkoba. Masyarakat yang merasa telah dirugikan oleh tindakan sewenang-wenang aparat pada konteks narkotik dan pelanggaran hukum lainnya dapat melapor ke posko ini, kata Haris Azhar.
Haris Azhar menjadi perhatian setelah testimoni Freddy itu menyebar pada malam sebelum Freddy menjalani eksekusi mati pada 29 Juli 2016. Akibat publikasi itu, Haris dilaporkan oleh BNN dan TNI dengan tuduhan pencemaran nama baik. Untuk menghadapi kasus ini, Haris akan didampingi oleh 60 pengacara. (tempo)