Minut, Sulutlink.com – Anggota DPRD Sulut Henry Walukouw dari Partai Demokrat laksanakan reses II tahun 2021 di Kabupaten Minahasa Utara jemput aspirasi warga Rabu, 1/9/2021.
Hal ini dikatakan Henry Walukouw bahwa memperhatikan kondisi daerah sulut masih dalam posisi covid-19 belum mereda dan masih suasana PPKM bersamaan dengan sejumlah desa di Minut, ada yang masih berada dizona level 3-4 dengan larangan berkerumunan ditengah pandemi,” ujar Walukouw
Legislator dari daerah pemilihan Minut Bitung ini menjelaskan hasil kunjungannya di dapilnya seperti di desa Wasian, ada laporan berupa keluhan terkait pembebasan lahan KEK Likupang. Warga Wasian bilang kami menolak karena harga yang disodorkan sudah tidak sesuai dengan kesepakatan awal, ternyata turun hingga setengah harga, nah ini yang akan kami pertanyakan kepada tim yang menangani hal tersebut,” tutur Walukouw.
Warga sampaikan tidak sesuai pada kesepakatan awal, terkait proses pembebasan lahan untuk jalan KEK di desa Wasian.
“Harga yang dikeluarkan tim appraisal saat ini turun jauh bahkan ada yang sampai 50% dari harga tim appraisal keluarga pada tiga tahun lalu tapi tidak jadi dibayarkan karena alasan kena refocusing, sehingga warga menolak transaksi harga tersebut,” tutur Walukouw.
Sebagai representatif masyarakat, di DPRD Sulut, Henry Walukow menyatakan aspirasi ini menarik untuk dipertanyakan, bagaimana masalahnya sehingga terjadi pengabaian atas kesepakatan bersama,” ujarnya.
“Saya akan mempertanyakan parameter yang dipakai tim appraisal tersebut. Mengapa harga penilaian bisa turun jauh disaat pandemi seperti ini sedangkan rakyat lagi susah. Saya akan kawal dan perjuangkan melalui lembaga DPRD sesuai tupoksi,”kritik Legislator yang dikenal pantang mundur membela hak rakyat itu.
Ada sejumlah aspirasi lain diterima Walukow diantaranya sektor perijinan, infrastruktur, pendidikan dan kenyamanan lingkungan terutama air bersih, dan rasa kekuatiran masyarakat adanya lingkar tambang Talawaan – Tatelu terkait perijinan pertambangan
rakyat yang akan segera berakhir dan kehadiran PT. MSM yang mengelola pertambangan dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar dari sektor transportasi ojek dan pasar tradisional jika tambang rakyat di hilangkan.
Selanjutnya, terkait permohonan pengadaan Sumber Air Bersih di Desa Klabat melalui Sumur Bor, Permohonan bantuan alat kesehatan di Desa Matungkas guna meminimalisir penyebaran Covid-19, seperti diketahui Desa Matungkas terdapat beberapa perumahan yang sebagian besar pemiliknya berdomisili di luar desa dan sering di jadikan sebagai tempat persinggahan untuk melakukan isolasi.
Kemudian, Permohonoan Jalan Alternatif melewati pemukiman padat warga sekitar 50 Kepala Keluarga Desa Tetey, Permohonan Penerangan Jalan Desa Klabat sekitar 25 titik penerangan, pembuatan/rehabilitasi Drainase Jalan Klabat – Tatelu, Permohonan pembuatan jalan alternatif Desa Wasian, Permohonan rehabilitasi jalan ketempat wisata Kecamatan Talawaan, Permohonan rehabilitasi drainase di jalan perumahan, Permohonan pembuatan drainase dan trotoar untuk pejalan kaki sepanjang Dimembe –Talawaan – Likupang dan Permohonan rehabilitasi jalan Dimembe – Warukapas.
Lokasi yang di kunjungi anggota Komisi I DPRD Sulut Henry Walukouw di reses II tahun 2021 kali ini meliputi Desa Tetey, Desa Matungkas, Desa Klabat, Desa Wasian, Desa Batu Api Talawaan, desa Talawaan, desa Dimembe dan Kantor Kecamatan. **/RelSL.