Warga Indonesia pernah ketakutan tanpa bukti soal gerhana matahari total. Hal ini bukan karena sekedar tahyul tetapi justru pemerintah ketika itu yang mensosialisasikan bahayanya gerhana matahari total yang konon dapat menyebabkan kebutaan.
Berbagai media digunakan pemerintah untuk mengingatkan masyarakat untuk tidak melihat secara langsung gerhana matahari total. Dikuatirkan cahayanya akan sangat tajam dan merusak mata sehingga mengakibatkan kebutaan.
Tanggal 11 Juni 1983 itu menjadi hari bagaikan hari mati di Indonesia. Aktifitas di luar rumah hampir lumpuh total. Hanya satu atau dua orang saja yang tidak begitu mempercayai berani keluar rumah, bahkan ada yang sembunyi di kamar tidur dan menutup semua pintu dan jendela rumah sehingga betul-betul tidak ada seberkas cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan.
Ketika itu belum banyak yang memiliki televisi dan mereka yang memiliki televisi bagaikan bioskop tempat menonton film di mana warga kampung berkumpul untuk menyaksikan peristiwa bersejarah ini melalui televisi.
Kesempatan langka yang sempat disia-siakan pad tahun 1983 itu kini datang kembali. Meskipun tidak semua wilayah di Indonesia dapat menyaksikan gerhana matahari total namun setidaknya gerhana matahari total ini dapat dilihat di beberapa daerah yang akan dilalui pada tanggal 9 Maret 2016 nanti.