Oleh : Bert Toar Polii
Setelah menyelesaikan pertandingan 52th Asia Pacific Bridge Federation Championship yang ber langsung di York Hotel, Singapura, Indonesia berhasil meraih dua medali perak serta meloloskan Timnas Senior langsung ikut ke The 44th World Bridge Team Championship 2019 di Wuhan China yang akan berlangsung pada tanggal 14-28 September 2019.
Timnas Senior yang dimotori Michael Bambang Hartono, Tan Udjan Sugiarto, Henky Lasut, Eddy Manoppo, M. Apin Nurhalim serta Bert Toar Polii awalnya agak menghawatirkan karena tampil kurang apik pada putaran pertama. Untunglah kemudian pada putaran kedua tampil lebih menggigit dan bahkan sempat membuat tim China merasa terancam dari peringkat pertama.
Mereka beruntung karena selisih point dengan para saingan telah cukup jauh, sehingga agak sulit buat Indonesia bias mengejar`
Tim China keluar sebagai juara dan berhak atas Michael Bambang Hartono Cup. Ditempat kedua tampil Timnas Senior Indonesia dan medali perunggu diraih Chinesse Taipei B.
Walaupun berada diperingkat dua, Indonesia otomatis lolos mewakili Zone VI untuk mengikuti The 44th World Bridge Team Championship 2019 di Wuhan China karena China sebagai tuan rumah telah otomatis lolos.
Hari ini akan berlangsung babak play-off untuk memperebutkan dua jatah tersisa dari Zone VI. Pada perebutan jatah kedua Zone VI akan bertanding Chinesse Taipei melawan Hongkong. Pemenang pertarungan ini akan menjadi jatah kedua Zone VI. Disamping pertarungan kedua tim, akan bertanding Jepang melawan Thailand yang berhasil menyalib Singapura di hari terakhir.
Pemenang pertarungan ini akan berhadapan dengan tim yang kalah pada perebutan jatah kedua Zone VI.
Pertandingan kualifikasi zone VI akan berlangsung 2 hari dimana hari pertama akan bermain 4 x 16 board sedangkan hari kedua ketika perebutan jatah terakhir hanya main 3 x 16 board.
Selain babak kualifikasi zone VI diselenggarakan Kejuaraan pasangan APBF. Tercatat 4 pemain Indonesia yang meraih juara pasangan APBF yang digelar sejak tahun 1959. Pertama kali Denny Sacul yang berpasangan dengan pemain Singapura C.S. Wu pada tahun 1984 di Macau. Disusul Munawar sawiruddin-Irwan rasyid pada tahun 1990 di Singapura. Terakhir Bert Toar Polii yang berpasangan dengan George Soo dari Philippina di Wellington, Selandia Baru pada tahun 1994/
Peringkat akhir :
Selain tim senior, tim mixed juga berhasil medali perak. Sayang sekali di peringkat pertama bertengger Chinesse Taipei sehingga Chinesse Taipei yang lolos langsung ke The 44th World Bridge Team Championship 2019 di Wuhan China. Keluar sebagai juara adalah Chinesse Taipei yang membawa pulang Patrick Choy Cup. Medali perunggu diraih Thailand yang sempat lama memimpin.
Tim Mixed Indonesia yang terdiri dari, Lusje Olha Bojoh — Taufik Gautama Asbi, Syarifah Nina Tirta Ayu — Noldy Robert Ngantung,Ernis Sefita — Anthony Soebroto dengan Kamto sebagai Non Playing Captain (NPC) terpaksa harus melalui babak kualifikasi atau play-off melawan Thailand pada hari ini. Pemenang akan langsung lolos sebagai jatah kedua. Sedangkan yang kalah masih berpeluang lolos asal mampu menang dari pemenang pertarungan Jepang melawan Singapura.

Peringkat akhir :
Rank Team VPs Pen
1 Chinese Taipei 285.26
2 Indonesia 265.52
3 Thailand 257.92
4 China 242.25
5 Singapore 221.72
6 Australia 218.61
7 Japan 218.11
8 New Zealand 192.76
9 China Hong Kong 189.53
10 India 185.05 0.50
11 Philippines 183.13
Sementara itu tim open yang diperkuat Robert Parasian — Julius Anthonius George, Stefanus Supeno — Leslie Gontha, Mario Mambu — Clif Tangkuman dan Santje Panelewen (NPC) gagal lolos langsung sekaligus meraih medali.
Sebenarnya sebelum session terakhir mereka sudah berada diperingkat kedua usai membabat Singapura yang merupakan saingan mereka.
Sayang sekali pada session terakhir kalah telak dari Chinesse Taipei sehingga merosot ke peringkat 5. China keluar sebagai dan berhak atas Rebulida Cup juara disusul Selandia Baru dan Medali Perunggu diraih Singapura.
Tim Indonesia akan bertanding di babak play-off melawan China Hongkong karena Singapura sudah otomatis lolos. Indonesia punya dua kesempatan untuk lolos. Menang lawan Hongkong lolos. Tapi kalau kalahpun masih mendapat kesempatan melawan pemenang Chinesse Taipei melawan jepang.
Posisi terakhir :
Ranking
Rank Team VPs Pen
1 China 234.11
2 Singapore 223.48
3 China Hong Kong 216.60
4 Indonesia 206.49
5 Australia 198.78
6 New Zealand 194.10
7 Chinese Taipei 182.95
8 India 160.32
9 Japan 153.21
10 Korea 118.30
11 Thailand 99.82
12 China Macau 50.84
Tim Putri yang awalnya difaoviritkan untuk dengan mudah lolos justru harus bekerja keras.
Tim yang terdiri dari Fera Damayanti – Riantini, Rury Andhani — Conny Eufke Sumampouw, Nur Ainia — Winda Purba dan Very Pangekerego (NPC) butuh dua kemenangan untuk lolos. Melawan Singapura harus menang dulu kemudian harus menang lagi melawan regu yang kalah dalam pertarungan antara Jeang melawan China Hongkong.
China keluar sebagai juara dan berhak atas Presiden’t Cup. Peraih medali perak Chinesse Taipei otomatis lolos. Medali perak diraih oleh Jepang.
Posisi terakhir :
Rank Team VPs Pen
1 China 394.31
2 Chinese Taipei 350.07
3 Japan 326.41 0.50
4 China Hong Kong 308.00
5 Indonesia 278.49
6 New Zealand 246.82 0.50
7 Singapore 242.80
8 Australia 230.43
9 Korea 191.00
10 India 122.67