Manado, Sulutlink.com. Selang dua tahun menjabat Gubernut Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey telah menunjukkan kinerja yang signifikan dan makin berdaya saing serta progresiv.Melalui tangan dingin Olly Dondokambey saat ini Provinsi yang dikenal sebagai Bumi Nyiur Melambai itu telah memiliki peningkatan di berbagai sektor termasuk jumlah investasi dan semakin berdiri sejajar dengan Provinsi lainnya di Indonesia
Adapun Gubernur Olly Dondokambey resmi bertugas sebagai Gubernur Sulut pada 12 Februari 2016. Dua tahun setelah berada di atas takhta, beragam pencapaian telah ditorehan Olly. Dia mengatakan dari segi pariwisata, kini Sulut telah melakukan promosi ke mancanegara dan keikutsertaan dalam acara pameran.
Hasilnya yakni meningkatnya jumlah wisatawan asing yang datang ke Sulawesi Utara. Jumlah turis asing dari mancanegara pada 2017 tercatat ada hampir 100 ribu orang. Sedangkan wisatawan lokal tercatat berjumlah 1.698.523 orang.
“Hal ini, memicu berkembangnya usaha sarana penunjang, seperti jumlah hotel berbintang mencapai 38 hotel, dan hotel nonbintang mencapai 325 hotel,” kata Olly dalam keterangan tertulis.
Sedangkan dari segi penanaman modal atau investasi, Olly mengungkap adanya peningkatan signifikan baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) dibandingkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yakni sebanyak 346 proyek dengan nilai yang ditargetkan sebesar Rp 2,5 triliun.
“Sedangkan dalam realisasi kita mampu mencetak angka spektakuler yakni sebesar Rp 7.935.940.139.000 atau mencapai 317,44% dari target,” jelasnya.
Berkembangnya sektor pariwisata serta meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Sulut. Olly menuturkan, perekonomian Sulawesi Utara tahun 2017 tumbuh sebesar 6,32%, atau meningkat sebesar 0,15% dibandingkan tahun 2016 yang berada pada poin 6,17%.
Begitu juga dengan angka kemiskinan yang mampu ditekan sebesar 0,3% dari angka 8,20% pada tahun 2016 menjadi 7,9% di tahun 2017 dan diikuti oleh angka pengangguran sebesar 6,20% di tahun 2016 berkurang menjadi 6,18% pada tahun 2017.
Di sektor perekonomian, inflasi turun dari 3,31% di tahun 2016 menjadi 2,44% di tahun 2017. Sebaliknya pada bidang investasi mengalami kenaikan signifikan dari Rp 4,5 triliun di tahun 2016, naik menjadi Rp 6 triliun pada tahun 2017.
Sementara itu dalam bidang pendidikan Olly menyebutkan berbagai kemajuan dan prestasi yang telah dicapai antara lain Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD 106,09%, SMP 106.93% dan SMA 88,22%.
Dari Angka Partisipasi Murni (APM) SD sebesar 89,93%, SMP 76,19% dan SMA 61,97%. Kemudian Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-12 tahun sebesar 98,12%, usia 13-15 tahun sebesar 88,50% dan usia 16-18 tahun sebesar 68,52%. Angka putus sekolah untuk tingkat SD 0,13%, SMP 0,37% dan SMA 0,08% serta SMK 0,40%.
Angka Melek Huruf sebesar 99,63%, atau mampu menekan angka buta huruf hingga titik 0,37% dengan kontribusi rata-rata bersekolah mencapai 9,09% dan tingkat kelulusan untuk SD mencapai 100% kelulusan, SMP 99,99%, SMA 99.97%, dan SMK 99,96%.
“Angka tersebut menjadi cerminan keberhasilan kinerja kita dalam aspek pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan,” ungkapnya.
Dari pencapaian itu, Sulawesi Utara pun mendapatkan penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (KIHAJAR) 2017 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena telah menunjukkan kepedulian dan komitmen terhadap pengembangan Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) untuk dunia pendidikan dan kebudayaan.
Ada juga yang lainnya seperti penghargaan dari Kementerian PUPR karena telah berkontribusi dalam memberikan kemudahan layanan perizinan dalam pembangunan perumahan, penghargaan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dari Kemendagri karena berhasil menjamin kebebasan hak sipil, serta penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena berhasil menciptakan rekor sebagai gubernur pertama di Indonesia yang mengajar melalui siaran langsung ke siswa terbanyak.(Nando)