Kunjungan turis ke Sulawesi Utara akhir-akhir ini melonjak tajam khususnya wisatawan dari Cina. Hal ini diakui Presiden Joko Widodo karena lonjakannya bisa mencapai 1000 persen atau sepuluh kali lipat. Ini merupakan gebrakan hebat dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut di sektor Parawisata.
Pengakuan Presiden Jokowi ini terungkap dalam dialog Promosi Parawisata Indonesia kepada ribuan masyarakat Indonesia di Cina, saat kunjungan kenegaraan di negeri Tirai Bambu, di Golden Hall Sanghai Mart, Sabtu (03/09).
Menurut Jokowi, Manado mulai Juli-Agustus lalu terjadi peningkatan kunjungan turis hingga 1.000 persen, alasannya pemerintah Provinsi Sulut mampu bekerjasama dengan beberapa maskapai penerbagan di tanah air seperti Silk Air, Lion Air, Citilink dan Sriwijaya Air melakukan direct flight (penerbangan langsung) dari empat Provinsi dan enam kota di sini (Tiongkok), menuju Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
“Sekarang di Manado banyak di bangun restoran dan hotel. Banyak sekali infrastruktur pariwisata yang sedang dibangun di Bumi Nyiur Melambai. Nanti saya mau lihat perubahan Manado seperti apa.” ujar Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa sektor sektor pariwisata secara langsung ikut menopang pertumbuhan perekonomian masyarakat.
“Karena itu saya minta seluruh masyarakat Indonesia yang ada di Tiongkok untuk berkampanye dan mempromosikan wisata Indonesia. Ajak mereka menikmati eksotisme alam dan keindahan budaya nusantara.” Paparnya.
Presiden membandingkan pariwisata Indonesia dengan Malaysia yang sudah dikunjungi 24 juta wisatawan mancanegara (wisman) dalam satu tahun. Thailand lebih hebat lagi, didatangi 28 juta wisman. Sedangkan Indonesia di 2015 dikunjungi 10,4 juta (wisman) atau naik 10,3% dari tahun sebelumnya. Tapi itupun masih kala jauh dibandingkan dengan dua negara tetangga kita, Malaysia dan Thailand.
“Padahal tempat yang indah-indah di kita itu banyak sekali. Apa yang keliru? Apa yang salah? Tahun 2019 targetnya harus sudah di atas 20 juta (wisman).” Tegas Presiden Jokowi lagi.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menjelaskan bahwa dirinya telah menandatangani kerja sama bidang pariwisata dengan Presiden Xi Jinping tahun lalu setelah peringatan Konferensi Asia Afrika 2015. Saat itu kedua negara berupaya untuk mendatangkan sepuluh juta wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia, termasuk Sulut. Upaya ini telah mulai membuahkan hasil menggembirakan.
Sementara Gubernur Olly Dondokambey SE di setiap kesempatan bersama rakyat membeberkan alasan sektor pariwisata menjadi program prioritas pemerintahan OD-SK bersama sektor lainnya seperti Pertanian, Perkebunan, Pendidikan dan Kesehatan. Tujuannya adalah untuk menopang program operasi daerah selesaikan kemiskinan (ODSK) yang dicanangkan beberapa waktu lalu di Bolsel.
“Penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu target utama pemerintah saat ini. Sesuai visi misi, kami ingin mewujudkan Sulut sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang berdaya saing. Dan taman laut Bunaken menjadi senjata utama untuk mempromosikan pariwisata Sulut.” ujarnya.