Kapolri: Belum Bisa Dipastikan 3 Penculik WNI Terkait Kelompok Abu Sayyaf

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan sudah menerima informasi mengenai penculikan 3 WNI di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Namun pemerintah masih melakukan verifikasi terkait penculikan tersebut.

“Sudah dapat berita soal itu, namun belum jelas betul apakah terkait dengan kelompok Abu Sayyaf atau kelompok kriminal lain,” ujar Badrodin saat dikonfirmasi detikcom, Senin (11/7/2016).

Menurut Badrodin, tim crisis center di Kemenko Polhukam ikut menghimpun data dan informasi terkait penculikan 3 WNI ini.

“Masih dihimpun di sana mengenai kejadian ini,” sebut Badrodin.

Sementara itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan, Kemlu terus melakukan konfirmasi atas penculikan 3 WNI. “Kita masih terus coba konfirmasi dan verifikasi informasi,” kata Arrmanatha dikonfirmasi terpisah.

Sementara itu Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso berdasarkan informasi dari pihak Malaysia, Minggu (10/7/2016), mengatakan terdapat 7 pekerja yang berada di Kapal Pukat Tunda dengan rincian 4 orang WNI dan 3 lainnya WNA. Saat itu, 5 orang bersenjata api yang menenteng M 16 dan M 14, datang dengan menggunakan kapal cepat berwarna putih. Ketiga WNI yang diculik adalah Lorence Koten (34), Teo Dorus Kopong (42) dan Emanuel (46).

Sedangkan otoritas Malaysia menduga 5 pria bersenjata yang menculik 3 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) adalah dari kelompok Abu Sayyaf yang dipimpin Apo Mike. Malaysia sudah menginformasikan Filipina terkait penculikan ini.

Menurut Kepala Kepolisian Sabah Datuk Abdul Rashid Harun, kelima penculik itu beberapa di antaranya memakai seragam militer, menyelinap ke perairan Tungku, Lahad Datu. Rashid mengatakan para penculik menyelinap ke perairan itu memakai speedboat untuk mengejar kapal pukat berbendera Malaysia, tempat ABK bekerja. (detik)