Jakarta, Sulutlink.com – Bank Indonesia melakukan langkah maju untuk mengatasi anjloknya mata uang rupiah, dengan membuat kebijakan menaikan bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6 persen.
Kebijakan ini mendorong respon pasar yang berimbas pada penguatan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Dibuktikan pada perdagangan akhir pekan ini berdasarkan data Reuters nilai tukar dolar AS terhadap rupiah tercatat Rp.14.598.
Dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, maka mengukuhkan rupiah sebagai mata uang terkuat di Asia.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, tercatat investor asing pada penutupan bursa hari ini melakukan pembelian bersih atau net buy Rp 1,65 triliun.
Bahkan ekonomi Indonesia ditopang dengan penurunan harga minyak pada angka dibawah US$ 70 per barel untuk acuan Brent dan ini menandakan inflasi bisa ditekan.
Bahkan data RTI, nilai tukar rupiah hari ini bergerak di level Rp 14.595 dan Rp 14.665.
Mata uang rupee India adalah mata uang kedua terkuat di Asia dengan pergerakan 0,19 poin atau 0,26 persen, dengan pergerakan di level 71,792 dan 71,977.
Disusul mata uang Yen Jepang dengan penguatan 0,23 atau 0,20 persen, dengan pergerakan di level 113,36 dan 113, 60. (JoTam)