Media Sulutlink Media Sulawesi Utara & Lintas Kawanua
Manado, Sulutlink. Sejumlah Warga Desa Sea mendatangi Kantor ATR/BPN Sulawesi Utara di Jl. 17 Agustus Kota Manado untuk meminta kejelasan status tanah yang telah dikelolah mereka sejak Tahun 1970 hingga saat ini.
Seperti dijelaskan Aswin Kasim Koordinator Aksi Damai bersama perwakilan 113 Kepala Keluarga Desa Sea, dimana pihak UNSRAT yang mendapat Hak Pakai atas lahan seluas 64 Ha sejak Tahun 1983 ternyata hingga saat ini tidak dimanfaatkan sesuai peruntukannya sebagai tempat penelitian atau terkait dengan bidang pendidikan.
Kenyataan dilapangan hanyalah warga Desa Sea yang aktif berkebun dan mengolah lahan ini sejak Tahun 1970 untuk memenuhi kebutuhan Sehari-hari dan menyekolahkan anak – anak mereka.
Bahkan menurut Robby Bororing salah satu petani yang mengolah lahan tersebut, memberi penjelasan dihadapan 3 orang Kepala Bidang di Kanwil BPN Sulut yang menerima perwakilan pendemo, bahwa ada bangunan yang dibangun pihak UNSRAT Tahun 1993 tapi sejak saat itu tidak pernah difungsikan sampai kondisi bangunannya saat ini telah rapuh dan rusak.
Untuk itu, warga yang mengelolah lahan tersebut memintakan agar pemerintah dapat menghibahkan lahan ini kepada masyarakat yang telah berpuluh tahun mengelolah dan memanfaatkan untuk berkebun demi masa depan kehidupan keluarga mereka.
Ir. Rowland P. Sidjabat, MSE Kakanwil ATR / BPN Sulut yang diwakili masing-masing : Edwin Kemurahan Kabid Hukum, Hendro R. Motulo Kabid Penataan Tanah, Deany Keintjem Kabid Survey Pengukuran. Dengan jelas mengatakan bahwa lokasi yang diduduki warga adalah tanah negara.
Namun melalui Edwin Kemurahan, membuka pintu apabila warga berkehendak mengajukan permasalahan ini ke Pemerintah Pusat (Mentri Tata Ruang dan BPN) untuk bermohon pengalihan lahan tersebut kepada warga petani sebagai penggarap lahan tersebut. (jansen)
