
Manado, Sulutlink. Biosecurity atau Ketahanan Hayati di Indonesia menurut Theofransus Litaay sangat penting bagi perlindungan terhadap keamanan pangan yang dikonsumsi setiap orang.
Theofransus Litaay selaku Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staff Presiden Indonesia. Menegaskan, keamana terhadap produk pangan mulai dari proses penanaman hingga berada diatas meja makan dan siap untuk dimakan adalah hal yang penting dan mendapat perhatian Semu pihak.
Terlaksananya Internasional Conference Biosecurity Food & Trade yang diprakarsai oleh Yayasan Ketahanan Hayati Indonesia ( Indonesia Biosecurity Foundation – IBF) bersama Universitas Nusantara Manado di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado (2/11) tadi malam.
Mendapat apresiasi yang tinggi dari pemerintah Indonesia melalui Theofransus Litaay Kedeputian V Kantor Staff Presiden Indonesia. Menurutnya Biosecurity tidak bisa diabaikan begitu saja, karena menyangkut pengelolaan mutu produk pertanian, yang beresiko terhadap kesehatan masyarakat.
Pemerintah telah melakukan langkah-langkah penting terkait Biosecurity seperti membuat Regulasi, Dukungan Teknologi, Pengrmbangan Kapasitas SDM serta Program Kerja Pengawasan terhadap produk pertanian yang dikonsumsi masyarakat.
Indonesia sebagi anggota lembaga Internasional seperti IPPC ( Konferensi Pelindungan Tanaman ), Konferensi WHO dan WTO tentu akan bekerja sama dengan masyarakat Internasional terkait perlindungan peredaran tumbuhan sesuai aturan masing-masing negara.
Salah satu contoh dikatakan Litaay, beberapa waktu lalu oleh Kantor Karantina Pertanian Bandara Soekarno – Hatta mengamankan dan menyita benih yang coba diseludupkan dari negara lain tanpa disertai surat keterangan lengkap. ( jansen)