
Sulutlink. Minahasa – Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Maxi R. Laluan angkat bicara terkait bantuan peralatan teknologi pertanian yang menurutnya kurang efisien dari segi biaya terhadap petani.
Sebagai contoh, teknologi mesin menanam padi secara mekanikal jika dibandingkan dengan cara manual maka hitung-hitungannya masih cara manual lebih cepat dan murah.
Dijelaskan Maxi, dengan gunakan mesin maka membutuhkan tenaga kerja lebih banyak dan perlengkapan penyemaian bibit padi yang banyak karena harus disemaikan pada wadah tertentu yang tidak terlalu besar ukurannya.
Sementara secara manual tenaga yang dibutuhkan untuk penyemaian bibit padi hanya membutuhkan paling banyak 2 orang dengan ukuran lahan penyemaian tidak terlalu besar sehingga dari segi biaya sangat murah kareba tidak harus membeli baki sebagai_wadah tempat persemaian bibit padi.
Untuk itu menurut pendapat pribadinya, hendaknya bantuan pemerintah harus disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah dan apa yang dibutuhkan petani, kareba setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing serta budaya masyarakat setempat.
Karena tidak cocoknya kondisi daerah dan budaya bertani masyarakat sehingga jangan kaget jika bantuan tersebut tidak termanfaatkan dengan baik bahkan akhinya menjadi besi tua sebelum digunakan alias mubasir.(jansen)