Oleh : Bert Toar Polii
Sulutlink.com – Banyak pertanyaan yang muncul dari netizen mengenai mengapa para pemain bulutangkis kita harus bertanding terus menerus di Kejuaraan Bulutangkis seri Eropa walaupun sudah terlihat capek.
Pertanyaan ini menjadi lumrah apalagi melihat hasil pertandingan sesudah Piala Sudirman dan Piala Thomas/Uber, mulai dari Denmark Open kemudian French Open tapi masih mau ikut juga Saarlorlux Open di Jerman.
Pada dua turnamen baik Denmark Open maupun French Open para pemain kita tidak berprestasi kecuali The Minions yang berhasil masuk final di French Open tapi kalah di final melawan pasangan Korea yang peringkatnya jauh dibawah.
Selain itu para netizen melihat banyak kekalahan pemain kita yang terjadi umumnya karena para pemain sudah terkuras tenaganya.
Pertanyaan ini muncul karena mereka kurang memahami aturan dari World Badminton Federation (WBF) tentang ketentuan buat pemain yang memiliki peringkat dunia tinggi untuk wajib ikut pada turnamen tertentu.
Hal kedua adalah semuanya sudah di program oleh PBSI dari jauh hari untuk keikutsertaan para pemain di sirkuit Eropa ini sehingga banyak juga mengirim pemain lapis kedua. Memang hal ini patut dilakukan karena selain menghemat biaya karena turnamen dilakukan secara berkelanjutan di Eropa sehingga tidak perlu keluar biaya tiket dari Jakarta berkali-kali juga dengan demikian memberikan jam terbang untuk para pelapis.
Hal ketiga adalah BWF World Tour Final akan didakan di Bali pada tanggal 1-5 Desember 2021.
Pemain yang boleh ikut pada turnamen bergengsi ini hanyalah peringkat 1-7 plus juara Olympaide Tokyo yang telah di seeded.
Sementara itu karena perhitungan point untuk bisa ikut BWF World Tour Final hanya pada turnamen 2021 maka banyak pemain kita yang peringkatnya tinggi di BWF rangking tapi masih rendah di BWF World Tour Final Rangking.
Pasangan The Minions setelah jadi finalis French Open masih belum aman ikut BWF World Tour Final padahal mereka adalah peringkat 1 BWF rangking.
Nah untuk bisa ikut BWF World Tour Final di Bali nanti maka mereka harus berebut point di 3 turnamen tersisa sebelum BWF World Tour Final, yaitu : BWF World Tour Finals 2021 yakni Hylo Open (2-7 November), Indonesia Masters.
Para pemain kita harus ngotot meraih point di 3 turnamen tersisa ini sehingga bisa ikut BWF World Tour Final di Bali. Karena memang agak perihatin juga kalau turnamen bergensgi yang diselenggarakan di Bali tidak diikuti pemain dari Indonesia.
Saat ini, baru ada satu wakil Merah Putih yang dipastikan tampil pada BWF World Tour Finals. 2021. Mereka adalah pasangan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Greysia/Apriyani otomatis lolos mengikuti BWF World Tour Finals karena mendapat keistimewaan sebagai peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Mari kita lihat wakil Indonesia yang saat ini menempati posisi delapan besar dalam klasemen BWF World Tour ada Pramudya Kusumawardana/Yeremia Roche Yacob Rambitan (ganda putra) yang baru saja menjuarai Belgian International Challenge 2021 dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).
Pebulu tangkis Indonesia tinggal berburu gelar pada tiga turnamen tersisa sebelum BWF World Tour Finals 2021 yakni Hylo Open (2-7 November), Indonesia Masters (16-21 November), dan Indonesia Open (23-28 November).
Berikut adalah update peringkat wakil Indonesia dalam klasemen BWF World Tour 2021.
Tunggal putra:
Shesar Hiren Rhustavito (peringkat ke-11 = 11.750 poin)
Jonatan Christie (peringkat ke-15 = 11.400 poin)
Tommy Sugiarto (peringkat ke-26 = 8.400 poin)
Anthony Sinisuka Ginting (peringkat ke-52 = 3.000 poin)
Tunggal putri:
Putri Kusuma Wardani (peringkat ke-20 = 10.030 poin)
Ruselli Hartawan (peringkat ke-27 = 7.420 poin)
Gregoria Mariska Tunjung (peringkat ke-43 = 4.800 poin)
Ganda putra:
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan (peringkat ke-6 = 14.550 poin)
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (peringkat ke-11 = 12.120 poin)
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (peringkat ke-15 = 10.700 poin)
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (peringkat ke-22 = 9.600 poin)
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (peringkat ke-27 = 7.800 poin)
Ganda putri:
Nita Violina Marwah/Putri Syaikah (peringkat ke-15 = 10.760 poin)
Yulfira Barkah/Febby Valencia Gani (peringkat ke-21 = 9.110 poin)
Ganda campuran:
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (peringkat ke-8 = 14.550 poin)
Semoga semakin banyak wakil Indonesia di Bali nanti.