Sulutlink.com – Apa sih sebenarnya kekuatan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sehingga mampu meraih emas di Olympiade Tokyo? Menurut tukang bridge adalah ketulusan diantara mereka.
Masing2 bisa menerima baik kekuatan maupun kelemahan pasangannya. Setelah itu ada maka terciptalah hubungan bathin antara keduanya. Ini bisa terjadi karena Greysia yg diminta oleh Eng Hian pelatihnya untuk jangan pensiun dulu. Mari ikut membantu mengangkat prestasi juniornya.
Disini Greysia menjalankan tugasnya dengan baik. Ia mengajar juniornya dgn memberi contoh. Keuletan, semangat utk berlatih, pantang menyerah dan ngotot untuk juara ia jalankan dgn baik. Kebetulan Apriyani memang berbakat dan terkesan dgn seniornya maka iapun menirunya.
Apriyani sangat menghormati seniornya yg dipanggilnya Kak Ge. Iapun tak segan untuk mencium tangan kakaknya jika melakukan kesalahan utk minta maaf. Hal yang lain mereka mampu keluar dari suasana terbebani sehingga bisa bermain lepas.
Pengalaman Greysia yg sdh terjun di dunia tepok bulu yg sdh berlangsung 17-an tahun di pelatnas tentu saja menjadi modal yg kuat utk melakukan ini.
Pengalaman tukang bridge dimana bridge adalah olahraga berpasangan, kekompakan antar pasangan adalah modal utama. Di final Greysia/Apri memamerkan segala keunggulan mereka sebagai pasangan. Tenang, banyak senyum, komunikasi antar pasangan yg berjalan baik berbeda dgn lawannya. Hasilnya luar biasa, medali emas.