Event Regional 4th ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management dan 5th of the Meeting of the Converence of the Partner to AADER ASEAN for Disaster Management, atau rapat menteri negara-negara ASEAN yang membidangi penanggulangan bencana dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dr. Ir. M. Basoeki Hadimoeljono, MSc., mewakili Presiden RI, Joko Widodo di Grand Kawanua Internasional Convention (GKIC) Manado, Kamis (13/10).
Atas terpilihnya Sulut menjadi tuan rumah, Gubernur sangat mengapresiasinya, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh delegasi tingkat Menteri Negara-Negara ASEAN yang membidangi penanggulangan bencana.
Lanjut Gubernur, dengan adanya even regional ini diharapkan bisa memberi manfaat yang besar bagi masyarakat di daerah Sulut untuk mengantisipasi terjadinya bencana kedepan.
“Memang kami daerah paling utara di negara Indonesia. Provinsi kami, kalau dilihat dalam kondisi bencana, berada di tengah lima gunung berapi. Namun, disisi lain itu menjadi suatu keindahan bagi daerah kami dengan pemandangan yang indah untuk di kunjungi.” terang Dondokambey.
Menurut Gubernur, Sulawesi Utara seperti Manado, Bolmong, Sangihe rawan bencana. Ini bisa dilihat dari pengalaman dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Pada tahun 2014 yang lalu daerah kita seperti Manado, Minahasa, Bolmong dan Sangihe pernah dilandah bencana banjir bandang dan tanah longsor serta hampir 70 persen merusak infrastruktur serta menelan korban jiwa. Jadi dengan adanya kegiatan ini kiranya akan bermanfaat bagi masyarakat Sulut.” katanya.
Olly juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pupera, Kepala BNPB Willem Rampangiley serta seluruh Kepala BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia karena telah mendukung kunjungan wisatawan ke Sulut.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei berpesan bahwa kompleksitas dari strategi penanggulangan bencana membutuhkan kerjasama, kolaborasi, dan komitmen semua pihak sebagai upaya mengembangkan budaya pengurangan risiko bencana.
“Konsekuensi dari kemitraan penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu”, kata Willem yang juga selaku Chair pada Pertemuan ke-4 ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management (AMMDM).
Sementara itu, “Peringatan Bulan PRB bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pihak dalam konteks pengurangan risiko,” kata Wisnu Widjaja, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB pada acara Pembukaan Peringatan Bulan PRB 2016 di Novotel, Kota Manado, Sulawesi Utara pada Kamis (13/10).
Di samping itu, Wisnu menambahkan bahwa peringatan ini merupakan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB di seluruh Indonesia. Turut hadir Wagub Drs Steven Kandouw, Unsur Forkopimda, para Bupati/Walikota se-Sulut, Sekprov Edwin Silangen SE MS dan pejabat teras pemprov Sulut.