Oleh : Bert Toar Polii
Prestasi Indonesia di tingkat kelompok umur memang sejak dipertandingkan kurang baik. Kelompok umur U26 atau disebut Junior mulai dipertandingkan di Asia Pacific Bridge Federation Championship justru diawali di Jakarta tahun 1989. Namun sejak dipertandingkan, Indonesia baru berhasil menjadi juara tahun 2003 di Manila dan saat menjadi tuan rumah di Bandung tahun 2007.
Kelompok Youngster U21 mulai dipertandingkan di Bangkok tahun 2006 dan kita belum pernah menjuarai event ini. Kelompok baru Girls U26 dimulai di China tahun 2013. Walaupun kita kurang sukses meraih juara di kelompok ini tapi dari kelompok ini kita selalu sukses lolos ke Kejuaraan Dunia Junior.
Tahun 2016 setelah meloloskan diri dari seleksi Zone VI di Seoul, tim ini kemudian dikirimkan ke Kejuaraan Dunia di Salsomagiore, Italia pada tahun 2016 dan sempat mengejutkan dunia bridge ketika mengalahkan China di babak 8 besar. Padahal China adalah juara babak penyisihan yang secara lantang mengatakan memilih Indonesia sebagai lawannya di babak 8 besar. Penulis yang kebetulan hadir di Captains Meeting mempunyai firasat bahwa Indonesia akan menang seperti kejadian serupa di Veldhoven Belanda tahun 2011.
Pada kejuaraan Venice Cup, Amerika Serikat yang juara babak penyisihan dengan lantang memilih Indonesia sebagai lawannya di babak 8 besar. Pelatih Timnas Amerika, Erick Kokish yang juga mantan pelatih timnas Indonesia hanya tersenyum melihat penulis yang waktu itu jadi NPC. Kebetulan kami berdampingan duduknya.
Firasat penulis ternyata benar dan duniapun heboh. Sayang sekali ketika melawan Australia di babak semi final kita kalah tipis. Mengenai U16 belum ada data karena baru saja akan dipertandingkan.
Menyorot kemampuan tim di Asia, data terbaik adalah Kejuaraan APBF terakhir di tahun ganjil. Kenapa? Karena sebagai arena seleksi Zone VI untuk mewakili zone VI ke Kejuaraan Dunia Junior di tahun berikutnya, umumnya negara akan mengirimkan tim terbaiknya.
Data terakhir Kejuaraan Junior adalah APBF Youth Team Championship 2017 di Seoul, Korea Selatan.
Indonesia mengikuti semua nomor, Junior U26, Girls U26 dan Youngster U21.
Hasilnya :
Girls U26
Rank Team VPs Penalty
1 China 234.93
2 Indonesia 203.80
3 China Hong Kong 150.57
4 Australia 147.02
5 Chinese Taipei 1 133.83
6 Chinese Taipei 2 105.87
7 Thailand 31.98
Youngster Teams Result
Rank Team VPs Penalty
1 China 211.03
2 China Hong Kong 180.12
3 Singapore 173.54
4 Chinese Taipei 151.10
5 Japan 137.67
6 Indonesia 131.40
7 Thailand 112.67
8 Korea 22.47
Berdasarkan hasil diatas maka Indonesia Junior dan Girls bisa lolos mengikuti 2018 World Youth Team Championship di Wuhan, China pada tahun 2018.
Mungkin timbul pertanyaan, kenapa Indonesia Junior bisa lolos ke 2018 World Youth Team Championship karena berbeda dengan World Team Championships seperti Bermuda Bowl, Zone VI hanya mendapat jatah 3 negara sedangkan untuk World Youth Team Championship mendapat jatah 4 negara. Ini terjadi karena membludaknya pemain muda di China dan Indonesia berkat BMS.
Di dalam Kejuaraan APBF Junior 2017 di Seoul, Korea Selatan tidak ada babak play-off. Peringkat 1-4 otomatis lolos.
Junior U26 beruntung karena berada walaupun berada di peringkat 6 bisa lolos akibat Australia di peringkat 5 sebagai anggota zone VII tidak dihitung ditambah lagi China sebagai tuan rumah juga mendapat jatah otomatis.
PB GABSI sebentar lagi akan mengadakan seleksi pembentukan Timnas Junior U26, Girls U26 dan Youngster U21 untuk mengikuti 2019 APBF Youth Team Championship di Bangkok tanggal 4-11 April 2019 sebagai ajang seleksi zone VI untuk mengikuti 2020 World Youth Team Championships yang tempatnya belum ditentukan.
Untuk nomor Kids U16, PB Gabsi membuka peluang untuk Pengprov, Gabungan, Klub atau perorangan yang ingin mengikuti event ini. Silahkan daftar ke PB Gabsi dengan syarat biaya sendiri, PB Gabsi akan membantu mengfasilitasi untuk pendaftaran.