Pemprov, Sulutlink.com – Peringati HUT Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), OD-SK presentasi 55 tahun kilas balik sejarah pemerintahan lewat paripurna DPRD, Senin (23/09/19)
Dihadapan 500an lebih hadir di forum paripurna HUT provinsi, Gubernur Sulut Olly didampingi Wakil Gubernur Steven Kandouw, secara lugas menyampaikan presentasinya terhadap keberhasilan pemerintahan Sulut sampai saat ini.
Diawali tahap demi tahap melalui layar monitor, sambil penjelasan kegiatan demi kegiatan, Gubernur Olly mengatakan, terlihat Sulut terus bergerak maju dan tentunya makin hebat terlebih di bidang infrastruktur.
Kemajuan daerah nyiur melambai ini tidak terlepas dari peran penting pemerintahan OD-SK.
Karena di tangan OD-SK-lah, infrastruktur Sulut terus digenjot dan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sulut langsung menjadi perhatian khusus.
Perhatian khusus Presiden Jokowi tersebut, tidak lain guna pengentasan kemiskin dan menjadikan rakyat Indonesia lebih khusus masyarakat Sulut semakin sejahtera.
Selain itu bergulirnya Proyek-proyek berskala besar seperti infrastruktur diantaranya proyek pembangunan jalan tol Manado-Bitung sepanjang 39,9 kilometer, jalan Manado Outer Ring Road (MORR) III sepanjang 11,4 kilometer dan Pembangunan Fly Over Boulevard 2 Manado sepanjang 1,3 kilometer, berikut presentasi tahapan proses perjalanan proyek di Sulut seputar laporan kunjungan Presiden Jokowi di Sulut;

Pembangunan jalan lingkar Pulau Karakelang, jalan lingkar Pulau Salibabu dan jembatan Pulau Karakelang-Salibabu di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Presiden menyetujui pembangunan ruas jalan raya Bandara-Likupang sepanjang 31,55 kilometer di Kabupaten Minahasa Utara.
Jalan Tol Manado-Bitung direncanakan beroperasi penuh pada pertengahan tahun 2020, ini merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas yang berdampak menurunkan biaya logistik.
Diakui Gubernur, Kehadiran Jalan Tol Manado-Bitung yang menghubungkan Kota Manado ke Pelabuhan Internasional Bitung telah menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat atas permasalahan arus serta volume lalu lintas yang semakin padat.
Keberadaan jalan tol ini nantinya juga dapat memangkas waktu tempuh cukup signifikan antara Manado dan Bitung.
Bila waktu tempuh antara kedua kota tersebut melalui jalan arteri berkisar 1,5-2 jam, maka waktu tempuh melalui Jalan Tol Manado-Bitung hanya sekitar 30-45 menit,”janji Jokowi ketika berkunjung ke Sulut

Jalan Tol Manado-Bitung memiliki panjang total 39 km. Jalan tol ini terbagi atas:
Seksi 1A Ring Road Manado-Sukur sepanjang 7 km Seksi 1B Sukur-Air Madidi (7 km) Seksi 2A Air Madidi-Danowudu (11,50 km) Seksi 2B Danowudu-Bitung (13,50 km).
Tidak itu saja, Presiden dalam hal ini Pemerintah pusat berjanji mendukung penuh pembangunan infrastruktur di Sulut khususnya Jembatan Lembeh.
Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Bitung, Jumat (5/7/2019) beberapa waktu lalu.
“Tahun depan jembatannya dimulai dari sini ke Lembeh, guna menghidupkan pariwisatanya, pun industrinya hidup di kawasan yang berbeda,” ucap Jokowi sambil didampingi Gubernur Olly.
Meski jembatan berdiri, menurut Presiden, industri pelayaran juga tidak serta merta gulung tikar.
“Nanti otomatis datang kalau turisnya banyak, tidak hanya di sekitar Manado ataupun di Bunaken tapi ini juga salah satu alternatif yang bisa dilihat bagus loh, bawah airnya juga cantik jadi industri ya dialihkan, kan ada yang lain, di sini bukan hanya urusan ke Lembeh saja, ke Ternate, Tobelo,” tutur Jokowi.

Disamping itu, Jokowi juga mengungkapkan perbaikan Pelabuhan Bitung untuk mendorong volume ekspor-impor melalui pelabuhan tersebut.
“Banyak yang ingin masuk ke sini, ini ujung yang dekat dengan Filipina, dekat dengan Asia bagian Timur. Ini ada kekuatan yang bisa dipakai di sini, baik untuk mengekspor maupun mengimpor barang-barang tertentu,” kata Presiden Jokowi.
Pelabuhan Bitung sendiri adalah pelabuhan internasional yang ditargetkan dapat mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung yang dinyatakan sebagai salah satu prioritas pembangunan pemerintah.
Di samping itu, keberadaan Pelabuhan Bitung juga akan mendukung kegiatan industri kawasan timur Indonesia meliputi Ambon dan Ternate (pertanian, industri, dan pertambangan) serta Samarinda, Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan (batubara, minyak bumi, dan kayu lapis).
“Ini sekali lagi kita tetap melihat fasilitas-fasilitas yang mendukung KEK, begitu fasilitas-fasilitas pendukungnya siap, maka KEK-nya berjalan,” kata Presiden.
Saat ini Pelabuhan Bitung sedang dalam masa perbaikan dan ditargetkan dapat selesai pada Oktober 2019.
“Kami ingin melihat semuanya, misalnya pelabuhan ini akan dimulai perbaikan pada bulan Oktober sehingga bisa untuk pelabuhan rakyat dan pelabuhan yang ada sekarang. Sudah tadi saya sampaikan, Pak Walikota, Pak Gubernur juga, lahan disiapkan dari pemda, kemudian ada yang bangun dari Kementerian Perhubungan. Setahun lah rampung,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi Tinjau Proyek Jalan Tol Manado-Bitung, Minahasa Utara, Sulut
Dalam kunjungan kerjanya di Sulut, Presiden Joko Widodo juga meninjau perkembangan pembangunan jalan tol Manado-Bitung dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (5/7/2019).
Kepala Negara memastikan bahwa pembangunan jalan tol yang sempat terkendala persoalan pembebasan lahan itu akan terus berjalan dan segera diselesaikan. “Jadi tol Manado-Bitung lapangannya masih kurang 13 kilometer yang belum pembebasan (lahan), tapi proses berjalan,” ujarnya di lokasi peninjauan.
Presiden mengatakan bahwa jalan tol tersebut ditargetkan untuk diselesaikan pada awal tahun depan. Kendala yang ada di lapangan juga disebutnya dapat segera teratasi.
“Tadi saya sudah perintah Jasa Marga untuk secepatnya bisa diselesaikan. Mungkin maksimal Maret-April. Insya Allah,” ucapnya.
Jalan tol sepanjang 39,9 kilometer tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional. Proyek yang menghubungkan dua kota terbesar di Sulawesi Utara, yakni Manado dan Bitung, diharapkan mendukung peningkatan mobilitas dari dua kota tersebut, mendukung sektor wisata, serta pertumbuhan ekonomi di kota-kota sekitarnya.

Jalan tol ini juga akan menjadi jalan akses utama ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Pulau Lembeh yang sedang dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata baru Sulawesi Utara.
“Bisa nanti larinya ke pariwisata, bisa larinya ke industri. Karena nanti di Pulau Lembeh itu menjadi titik pariwisata baru di Bitung meskipun (perlu) dukungan industri terutama perikanan dan KEK yang nanti juga berhubungan dengan pelabuhan,” kata Presiden.
Peninjauan tersebut dilakukan Presiden dan rombongan dalam perjalanannya menuju KEK Bitung. Sebelum meninjau tol itu, Kepala Negara juga sempat meninjau pengembangan pelabuhan Manado yang direncanakan akan dikembangkan di sekitar area tersebut kawasan baru berupa wisata kuliner.
redaksi2Supit September 23 2019