Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara (SULUT) Olly Dondokambey dan Steven Kandouw segera menjadikan SULUT sebagai pilot project bagi pembangunan pulau-pulau terpencil di seluruh Indonesia. Pengembangan umbi-umbian Dalugha atau talas raksasa menjadi salah satu alternatif bagi peningkatan perekonomian daerah.
“Pengembangan Dalugha yang hanya ada di Kepulauan Sangihe, Sitaro, dan Talaud yang akan dilakukan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur SULUT Olly-Steven, secara nasional akan signifikan memengaruhi ekonomi kita”, ujar Peneliti dari Institute of Community, Research, and Empowerment Sumikolah Semuel Ratag, di Manado, Senin (23 November 2015).
Ia menjelaskan, Dalugha memiliki kandungan karbohidrat setara beras. Bahkan, Dalugha memiliki kelebihan kalsium dan serat yang lebih tinggi dari beras. dengan demikian, pengembangan komoditas ini diyakini bakal memberikan nilai tambah bagi masyarakat yang ada di pulau-pulau terpencil di SULUT.
“Jika Olly-Steven berhasil mengembangkannya di SULUT, maka kami optimistis komoditas ini juga bisa dikembangkan di pulau-pulau terpencil diluar SULUT. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan perekonomian lokal”, terang dia.
Pembangunan Pulau-pulau
Semuel menuturkan, upaya pemanfaatan sumber daya alam lokal untuk ketahanan pangan di pulau-pulau terpencil, menjadi langkah utama yang harus segera diwujudkan oleh Olly-Steven. Khususnya, umbi-umbian Dalugha yang memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya, tahan terhadap salinitas atau kadar garam dan tahan terhadap naungan.
“Artinya, komoditas ini bisa dikembangkan sebagai salah satu upaya SULUT berkontribusi dalam adaptasi terhadap perubahan iklim”, ungkap dia.
Menurut dia, untuk pembangunan dari desa ke kota, harus dimulai dari pulau-pulau terpencil. Dimana kecukupan pangan dan gizi menjadi perhatian besar. Untuk itu, Olly-Steven harus memanfaatkan sumber daya alam seperti Dalugha bagi pengembangan perekonomian daerah, khususnya pulau-pulau terpencil.
Peningkatan perekonomian daerah, lanjut Semuel, dapat dilihat dari kontribusi yang dihasilkan produk Dalugha. Asumsinya, katanya, hasil penjualan tepung Dalugha bisa mencapai Rp 40 juta per hektare (ha) pada tahun pertama. Lalu pada tahun berikutnya, Dalugha memiliki pertumbuhan mencapai kisaran 20% per tahun setelah tahun pertama.
Langkah Besar
Senada dengan itu, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Raja Napitupulu menilai, kebijakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Olly-Steven merupakan langkah besar bagi pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat SULUT.
“Pemanfaatan sumber daya alam seperti Dalugha menjadi keniscayaan yang bisa dikembangkan di SULUT menjadi produk lokal berdaya saing internasional”, kata dia.
Pengembangannya, kata dia, dari produk pangan primer menjadi pangan sekunder yang diarahkan menjadi ekonomi kreatif. Intinya, lanjut Raja, pengembangan Dalugha di SULUT bisa menjadi pilot project bagi pengembangan daerah di pulau-pulau terpencil seluruh Indonesia.
“Dampaknya bisa meningkatkan ekonomi daerah khususnya pulau-pulau yang selama ini terabaikan. dengan konsep senada, maka masyarakat di seluruh daerah pulau-pulau terpencil di Indonesia, pada akhirnya bisa menikmati visi dan misi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur SULUT ini”, tandas dia.