Penyerangan dan penyanderaan yang menewaskan 20 orang warga sipil oleh sekelompok pria bersenjata terjadi di sebuah kafe di Dhaka, Bangladesh. Indonesia pun mengecam aksi tersebut.
“Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban dan keluarga mereka dalam menghadapi situasi yang sulit ini,” demikian pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang diterima detikcom, Sabtu (2/7/2016).
Dilaporkan otoritas militer Bangladesh, keseluruhan 20 sandera yang tewas adalah warga asing. Korban jiwa kebanyakan berasal dari Italia dan Jepang.
Pada kesempatan ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyampaikan solidaritas terhadap Banglades dalam memerangi terorisme. Indonesia juga menekankan kembali perlunya peningkatan kerjasama internasional untuk memerangi terorisme yang merupakan ancaman nyata terhadap dunia.
Atas penyerangan di kafe mewah Holey Artisan di distrik Dhaka, Gulshan, pada Jumat (1/7) malam waktu setempat, kelompok radikal ISIS telah mengklaim bertanggung jawab. Kafe ini populer di kalangan ekspatriat.
Kedutaan Besar RI di Dhaka memberi laporan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dari aksi keji tersebut. Saat ini, Kemenlu RI melalui Kedubes di Dkaha masih terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak otoritas setempat.
Selain itu Kedubes RI di Dhaka juga terus berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di Dhaka dan tetap melakukan penelusuran untuk mencari informasi kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban. Tercatat ada 520 WNI yang saat ini berada di Bangladesh.
Untuk menghindari sesuatu hal buruk, WNI yang ada di Banglades diimbau untuk menjaga keamanan pribadi, tetap waspada dan terus berhati-hati. Pemerintah juga mengingatkan agar WNI di Bangladesh untuk sementara waktu menghindari tempat-tempat keramaian yang dapat dijadikan target teror. WNI di Bangladesh pun juga diminta untuk mengikuti arahan dan imbauan otoritas keamanan setempat.
“Bagi WNI yang membutuhkan informasi dapat menghubungi KBRI Dhaka melalui Sdr. Emir Faisal, Fungsi Protokol dan Konsuler (HP: +880 1614444560 dan +880 1614444552 12),” tambah pengumuman Kemenlu RI. (detik)