Minut – Sulutlink.com.Cuaca exrim dan curah hujan pertegahan bulan Agustus hampir di seluruh wilayah Minahasa beberapa waktu lalu di perairan wilayah Kota Bitung, ada beberapa nelayan hilang tak ditemukan, terseret arus laut yang oleh masyarakat nelayan disebut “Angin Selatan”.
Menurut Hasan Nelayan asal Kema mengatakan wilayah perairan Kota Bitung, berbatasan dengan perairan Kabupaten Minahasa Utara. diantaranya di Kecamatan Kema, Likupang Timur, Likupang Barat dan Kecamatan Likupang memang Angin Selatan memang mulai melanda sebagian besar wilayah perairan di Indonesia Timur,”
Sementara itu Pemerintah Minahasa Utara lewat Wakil Bupati
Ir Joppi Lengkong Kamis (10/08/2017) menghimbau agar para nelayan di Minut waspada.
“Cuaca adalah kodrat alam yang kita semua tidak tahu seberapa buruknya reaksi alam terhadap angin yang berdampak pada laut di wilayah kita, jadi sebaiknya waspadalah.tutur Wabup
Wabup menginggatkan kepada warg untuk mencari nafkah sebagai nelayan memang profesi yang harus ditekuni. Tapi pakailah perhitungn dan analisa, agar tidak menderita kerugian baik materil maupun inmateril bahkan fisik.
“Sebelum kita melaut, lihat dulu keadaan cuaca, apakah berisiko atau tidak. Ingat anak dan isteri dirumah, jangan nekad, akhirnya berujung maut,”.
“Ini bukan hanya para nelayan saja, tapi para petani. “Angin sewaktu-waktu mendadak berubah kencang, saudara-saudara petani yang lahannya berada di daerah banyak pohon-pohon besar dan pohon Kelapa, jangan lengah saat bekerja atau beristirahat”warning Lengkong
Lengkong meminta Masyarakat Minahasa Utara agar berhati – hati saat berjalan atau mengendarai kendaraan jangan sampai kena timpahan pohon atau buah kelapa, resikonya sangat besar dan merugikan kita nanti,kalau hujan bersamaan dengan angin kalau bisa berdiam saja di rumah atau lagi di kendaraan parkir di tempat yang aman.(Herman)