
Minsel, Sulutlink.com– Penyaluran bantuan korban bencana tsunami dan gempa yang melanda Kota Palu, Sigi, dan Donggala yang memakan korban jiwa ribuan termasuk kerugian materi yang ditaksir triliun rupiah, sehingga daerah tersebut kini menjadi perhatian seluruh daerah di Indonesia, untuk membantu meringankan beban mereka.
Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) salah satu daerah yang banyak menyuplai bantuan. Hal ini dibuktikan pasca bencana hari kedua Pemkab Minsel yang pertama menyalurkan bantuan menggunakan Kapal Pasatimpo.
Selang beberapa waktu kemudian, bantuan kedua kembali disalurkan menggunakan KN.Gandiwa. Suksesnya panyaluran tersebut tak lepas dari peran aktif Bupati Minsel DR Tetty C. Paruntu SE.
Selain bantuan yang disalurkan, lewat Kasat pol-PP Henri Palit SH, telah memberangkat personil Satpol PP bersama Anggota Basarnas. Dari keseluruhan bantuan yang terkumpul, berasal dari kalangan masyarakat, instansi pemerintah, perusahan, LSM dan para komunitas yang punya kepedulian. Selanjutnya, ada sebagian bantuan saat ini masih terkumpul di Posko Pelabuhan Amurang yang totalnya mencapai Sekitar 150 ton lebih.
Dalam kunjungannya di Pelabuhan Amurang Bupati Minahasa Selatan, DR Christiany Eugenia Paruntu SE melepas keberangkatan personil Satpol-PP Minsel dan Basarnas dalam misi kemanusian.
Bupati Paruntu dalam jumpa pers mengatakan bahwa Pemkab Minsel akan terus mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Sulteng. Dan kali ini, rencanannya akan mengunakan Kapal Latih Laksamana John Lee, milik Balai Diklat Pelayaran (BDP) Minsel.
“Kami akan terus berkordinasi dengan pihak BDP Minsel, guna mengangkut bantuan tersebut,” jelas Bupati
Namun sangat disayangkan, meski perhatian Pemkab Minsel membantu para warga tertimpa bencana di Sulteng bengitu besar. Ternyata kapal latih milik Badan Diklat Pelayaran (BDP) Minsel, yang rencananya digunakan untuk membawa bantuan, dari informasi yang dirangkum menyebutkan bahwa belum mengantongi ijin dari BPSDM Perhubungan diJakarta. Padahal bantuan yang akan dikirim sudah menunpuk di gudang dan dikuatirkan bantuan tersebut gagal disalurkan.
Sementara itu ketika Media Sulutlink mengkonfirmasi kepada salah satu staf bagian humas via telepon, Kamis, (11/10), alangkah kagetnya pernyataan yang sampaikan Bagian Humas BDP, bahwa hingga saat ini kapal Latih Laksamana Jhon Lee belum mendapat ijin dari BPSDM Pusat.
“Mas, info dari pimpinan, sampai saat ini kepala BPSDM Perhubungan belum memberikan signal tentang keberangkatan Kapal latih Jhon Lee,” ujar Pegawai BDP Minsel.
Menanggapi informasi tersebut, Bupati Minsel melalui Plt Kaban BPBD Minsel DR Meidi Maidonka mengatakan bahwa pemerintah akan terus berusaha agar secepatnya dapat mengirim bantuan ke Sulteng dalam waktu dekat ini.
“Kami akan terus mengupayakan semaksimal mungkin, agar bantuan ini secepatnya segera disalurkan,” jelas Maindoka. (Rulan Palit)