Beberapa perubahan terjadi jelang Natal Nasional di Tondano. Kebijakan tersebut disampaikan saat rapat persiapan Natal Nasional jajaran Pemkab Minahasa di Balai Pertemuan Umum, Senin (19/12/2016).
Rapat tersebut dipimpin oleh Bupati Minahasa Jantje Sajow, didampingi Wakil Bupati Ivan Sarundajang dan Sekdakab Jeffry Korengkeng, diikuti oleh para Asisten, Staf Ahli, Kepala Badan, Kepala Dinas, Kepala Kantor, Kepala Bagian, Direktur, Camat, Kepala Puskemas dan Kepala UPTD Dikpora Kecamatan se-Kabupaten Minahasa.
Perubahan yang dimaksud adalah lokasi pelaksanaan yang awalnya di Stadion Maesa Tondano, dipindahkan ke Wale Ne Tou dengan alasan cuaca yang tak menentu.
Namun, pemindahan tersebut sesuai persetujuan Menteri Perdagangan selaku Ketua Umum Panitia Natal Nasional dan Gubernur Sulut dalam Rapat Panitia minggu lalu.
Selain itu, Bupati menegaskan agar kesiapan para Kepala SKPD, Camat, Lurah dan Hukum Tua untuk menyambut kedatangan Presiden di jalur-jalur jalan yang akan dilewati.
Sudah dipastikan Presiden RI akan meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 5 dan 6 di Tompaso Barat, juga objek wisata Benteng Moraya di Tondano.
Beberapa tempat yang bakal dilewati Presiden akan disiapkan pula tempat berkumpul masyarakat yang kemungkinan akan disinggahi, karena biasanya Presiden turun dari mobil Kepresidenan jika melihat masyarakat berkumpul dan tak segan memberikan jabat tangan dengan rakyat.
Jokowi juga diagendakan akan mengunjungi makam Kyai Modjo di Kelurahan Kampung Jawa, Tondano Utara dan akan salat di Mesjid Al Falah Kyai Modjo.
Baru kemudian Presiden akan menghadiri Perayaan Natal Nasional tahun 2016 di Gedung Wale Ne Tou, Sasaran Tondano.
“Kapasitas Gedung Wale Ne Tou Minahasa ini sebanyak 6.000 orang, kemudian di luar akan didirikan tenda dengan layar LED, sehingga kapasitas keseluruhan bisa menampung 10.000 orang lebih,” jelasnya.
Diharapkan Bupati agar semua pejabat Pemkab, camat, lurah, hukum tua, para tokoh masyarakat, pemuka agama dan seluruh masyarakat Minahasa untuk turut mendoakan serta mempersiapkan lingkungan wilayahnya dengan kondisi yang aman, nyaman dan damai dalam menyambut kunjungan kerja Presiden RI di Minahasa.
Masyarakat juga diminta untuk tidak memasang baliho atau spanduk ucapan selamat datang kepada Presiden menggunakan foto Presiden ataupun foto Bupati Minahasa dan Wabup.
“Itu sesuai petunjuk dari protokol Kepresidenan, bahwa Presiden RI tak mau fotonya dipasang di baliho,” jelas Agustivo Tumundo Kabag Humas dan Protokol Minahasa.
Sebab menurutnya, biasa dua hari sebelum kegiatan, ada petugas dari kepresidenan yang melakukan penyisiran. “Kan tidak enak juga sudah bikin mahal-mahal tapi harus dilepas,” ujarnya.
Namun menurutnya, Pemkab Minahasa sudah siap menyambut kedatangan Presiden RI.