Polemik nama Manado International Airport berujung permintaan maaf dari General Manager Angkasa Pura I lama, Cabang Bandara Sam Ratulangi Manado, Halendra Waworuntu yang didampingi oleh GM baru, Nugroho Jati dan staff.
Polemik ini bermula dari munculnya nama Manado International Airport(MIA) yang sudah dikenal lama dengan
nama Bandara Internasional Sam Ratulangi. Masyarakat Minahasa umumnya tidak setuju dengan perubahan Bandara Sam Ratulangi diganti banding MIA. Setelah muncul nama MIA, protes dan kritikan dari berbagai pihak di Sulawesi Utara.
“Yang pasang ini spanduk baliho di Bandara Sam Ratulangie harus diberi pelajaran, biar tau adat. Ayoo, Tou Minahasa yang ada di seputaran Bandara Sam Ratulangi, bantu copot ini barang tak berguna ini. Tou Minahasa Sebarkan ini.” protes Joppi Worek di account FBnya.
Setelah JWT Lengkey, Joppi Worek, dan Jusuf Kalengkongan (Triple J) menyampaikan keluhan atas penggunaan Branding MIA kepada pimpinan Angkasa Pura I Cabang Bandara Sam Ratulangi, Senin (15/8), akhirnya permohonan maaf disampaikan kepada keluarga besar Sam Ratulangi dan masyarakat Sulawesi Utara, serta menyatakan untuk membatalkan dan mencopot semua sosialisasi branding MIA.
“Kami memohon maaf kepada keluarga Ratulangie dan masyarakat Sulut. Semua baliho dan tulisan MIA sudah kami copot, dan kami batalkan sosialisasi branding MIA,” kata Waworuntu sambil menunjukan gambar gambar pencopotan baliho/bener yang terisimpan di HP-nya kepada tim delegasi yang didampingi sejumlah rekan-rekan pers.
Menurut JWT Lengkey, GM Angkasa Pura I yang baru Nugroho Jati berjanti akan berkomunikasi aktif dengan pihak komunitas yang diwakili oleh Triple J.
Editor: Denny Sondakh