Kejahatan sexual di negeri ini sebetulnya bukan baru sekarang, namun telah berlangsung sejak lama. Karena informasi dan teknologi yang progresif, makanya kejadian yang memprihatinkan semisal pemerkosaan, sodomi terhadap anak (paedofilia), sex oral oleh sesama jenis dan lain sebagainya, jadi pemberitaan dan cepat direspons.
Begitu juga dengan salah satu deviasi sexual yakni Eksibisionis (Exhibition) yang banyak terjadi di lingkungan masyarakat. Exhibition adalah perilaku seseorang yang mempertunjukkan alat kelaminnya kepada orang lain, biasanya kelompok gadis, setelah itu dia melarikan diri, karena telah mendapatkan kepuasan sexual. Jadi, justru disaat subjek yang disasar terkejut mati-matian, menjadi takut atau malah kagum, maka sang Eksibisionis puas.
“Meski orang terdekat, kalau mempertontonkan alat kelamin tegur dan laporkan”, sebut Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Psikologi Universitas Kristen Indonesia Tomohon Jeinner J. Rawung, S.Psi., M.Pd saat berbicara di depan peserta Retreat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Wilayah Kakas Minahasa, plus Paso, Panasen dan Totolan.
Suami dari Dokter Merry R-Togalami yang mengulas berbagai jenis gangguan kepribadian dengan tema ‘Lebih Baik Abu Sayap’, termasuk mengurai Lesbian, Gay, Bisexual & Transgender (LGBT), menyatakan bahwa para pelaku Eksibision harus ditegur dan ditindak, karena cenderung melakukan hal yang sama jika selalu lolos dalam menjalankan aksinya. “Dosanya kita benci, tapi orangnya kita kasihi”, tambahnya lagi, sembari menyebutkan bahwa memang dominan kaum pria sebagai pelaku Eksibision. Tapi, sebetulnya ada juga banyak wanita yang menderita penyimpangan Eksibision. Mereka itu senang bilamana kaum pria yang disasar terangsang saat melihat payudara, alat kelamin atau pantat.
Ketua GMAHK Jemaat Sentrum Kakas Pdt. Harke Mandolang menyatakan sangat bersyukur untuk materi Seminar Youth Problem dan Mental Health yang sudah disajikan, sekaligus berharap Seminar lainnya. “Terima kasih banyak Pak Jeinner, Tuhan memberkati”, katanya yang saat itu melayani bersama Pdt. Alvin Lumingkewas dan Pdt. Harley Woy.