web analytics

Renggut Nyawa Siswa Madrasah Tsanawiyah Kotamobagu Diduga Bullying, Wurangian: “Ini PR” Kemenag dan Dikda

 

Priscilla Cindy Wurangian, MBA Sekertaris Komisi IV Bidang Kesejahteraan DPRD Provinsi Sulawesi Utara

Manado, sulutlink.com – Masih banyak kasus  “bullying” yang berdampak buruk bagi seseorang apabila menjadi korban dimana perilaku “bully” ternyata bisa menimbulkan berbagai efek negatif bagi korban, mungkin mental anak akan terganggu, perasaan marah, atau depresi, rendah diri, cemas, kualitas tidur menurun dan lain-lain ?.

Sekretaris Komisi IV di DPRD Provinsi Sulawesi Utara (sulut) Priscilla Cindy Wurangian, MBA melalui WA mengungkap kasus bullying, setelah pulang dari kunjungan kerjanya ke SMK Negeri 2 Kotamobagu, pada Rabu (15/6) mengatakan, kasus tewasnya seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) inisial BT (13) siswa, yang diduga di-bullying dan dianiaya sesama pelajar harus diseriusi agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi, dan “Ini PR” Bagi Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan.
“Harus Ada Punishment Keras Buat Kepala Sekolah.” tulis Cindy via WA kepada media sulutlink.com tadi malam Kamis (16/6).

Lanjut Politisi Golkar ini, mengatakan kasus tewasnya seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kotamobagu, BT (13) siswa, yang diduga di-bullying dan dianiaya sesama pelajar harus diseriusi agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi.

Wadah pendidikan seperti sekolah sebagai tempat untuk menimba ilmu, tentu perlu mengedepankan peran ‘menegakan aturan’ agar anak-anak layaknya tumbuh cerdas dan menghargai sesama serta taat pada aturan.” Imbuh, mantan Ketua Komisi 2 di DPRD Sulut.

“Jujur saya sangat sedih mendengar ini. Ada rasa sesak di hati saya.” ungkapnya.

Semua pihak, baik pemerintah lewat dinas pendidikan dan sekolah, juga orangtua dan siapapun harus menseriusi masalah ini, karena ini menyangkut masa depan anak bangsa,” himbau Wurangian.

Legislator dapil Minut dan Bitung ini juga mengaku kecewa dengan sikap oleh pihak sekolah yang mengaku tidak mengetahui adanya kasus ini, tapi lebih sibuk dengan melakukan klarifikasi kasus yang telah memakan korban jiwa.

“Hal hal begini harus diperhatikan oleh sekolah dan semua pihak terkait. Bullying dari tingkat awal seharusnya sudah kelihatan atau terlacak oleh sekolah dan harus di basmi. Jangan tunggu sampai ada korban jiwa baru kemudian melakukan klarifikasi,” tandasnya.

Seperti diberitakan, dimana kronologi penganiayaan terhadap Siswa (BT) diduga terjadi pada Rabu (8/6), namun baru diketahui dan dilaporkan pada Minggu (12/6/2022).oleh salah satu keluarga korban, dimana penganiayaan itu terjadi di seputar sekolah dan pada keesokan harinya korban mengalami sakit, hingga sempat dirawat di RS Pobundayan Kotamobagu, kemudian dirujuk ke Rumah RSUP Prof. Kandou Manado, hingga korban meninggal dunia, Minggu (12/6/2022),” berdasarkan data Kasi Humas Polres Kotamobagu Iptu I Dewa Dwi Adyana. **/Rel.

About DeProS Red

Check Also

Braien Waworuntu Reses I Tahun 2023, Jaring Aspirasi Masyarakat Empat Desa di Kecamatan Sonder

May 3.2023.adm.karel tangka Minahasa (Sonder),  sulutlink.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah          …