Media Sulutlink Media Sulawesi Utara & Lintas Kawanua
Hari ini–Rabu, 21 Juni 2017–adalah hari resmi pertama musim kemarau untuk negeri Paman Sam yang memiliki empat musim. Ini adalah hari “titik balik matahari musim panas” (summer solstice) untuk belahan Bumi bagian utara katulistiwa (northern hemisphere) saat sumbu planet Bumi berada pada titik kemiringan 23.5 derajat Lintang Utara menghadap matahari, tepatnya terjadi pada pukul 9:24 pagi waktu Pasifik yang meliputi pantai barat Amerika termasuk California. Jadi, ini tidak berarti Bumi berada pada titik terdekat dengan matahari, malah sebaliknya adalah pada titik terjauh.
Meski sejak hari ini Bumi bagian utara semakin terpapar matahari dan lebih banyak menyerap panas, bukan berarti ini adalah hari terpanas, sebab panas matahari yang mulai meningkat diserap oleh Bumi memerlukan waktu beberapa minggu untuk dilepaskan kembali. Maka, hari-hari terpanas biasanya baru akan terjadi dalam bulan Juli dan Agustus.
Keadaan sebaliknya terjadi di belahan Bumi bagian selatan katulistiwa (southern hemisphere) yang mengalami “titik balik matahari musim dingin” (winter solstice) di mana malam hari adalah yang paling panjang. Wilayah selatan katulistiwa Bumi ini akan mengalami “summer solstice” pada 21 atau 22 Desember, ketika wilayah utara katulistiwa Bumi akan mengalami “winter solstice.” Semakin dekat ke kutub utara waktu siang semakin panjang selama musim kemarau, sementara pada waktu yang bersamaan, kian dekat ke kutub selatan waktu malam hari kian panjang selama musim dingin.
Pada musim sekarang wilayah-wilayah di Skandinavia (Norwegia, Swedia) Islandia atau Alaska bisa mengalami siang hari selama 20 jam, situasi di mana waktu senja bertambah panjang hingga beberapa jam dari biasanya. Di wilayah California hari-hari ini matahari baru akan terbenam sekitar pukul 20:30 (8:30pm), membuat sahabat-sahabat muslimin dan muslimat saya yang bermukim di sini menjalani ibadah puasa lebih lama karena magrib terlambat tiba. Happy Ramadhan! (Loddy Lintong).
