
Sulutlink.Com, Kawangkoan – Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) jemaat Sion Sendangan Wilayah Kawangkoan Satu, Jumat (12/5/2017) malam, menggelar ibadah memperingati HUT jemaat yang tahun ini genap berusia 181 tahun. Ketua panitia hari – hari raya gereja dan HUT jemaat Sion Sentrum Sendangan, Ferry Otta,SH mengawali kegiatan menyampaikan rasa syukur atas perkenan Tuhan hingga boleh ada di hari yang indah bagi jemaat. Bahkan dalam memaknai HUT jemaat sudah dan sementara dilaksanakan berbagai kegiatan bagi seluruh jemaat.
“Tadi pagi hingga sore dilaksanakan pengobatan gratis bagi penderita mata katarak dengan tim dokter spesialis. Bahkan besok juga akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh jemaat. Kedepan akan dilaksanakan lomba gerak jalan dan kegiatan lain dalam rangka hari raya dan HUT gereja yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2017 ini” ucap Ferry Otta
Ditambahkannya agar seluruh jemaat dapat melibatkan diri dalam kegiatan – kegiatan yang ada dan semuanya dipersembahkan untuk hormat kemuliaan nama Tuhan,tutup mantan Penatua PKB Sion ini.
Sementara itu Ketua Badan Pekerja Majelis GMIM Wilayah Kawangkoan Satu, Pdt.Meilly H. Lengkong Pontoh,MTh saat memimpin ibadah mengangkat bahan bacaan dalam Lukas 24 : 36 – 49 tentang Yesus menampakkan diri kepada semua murid. Situasi para murid Yesus ketika mendengar Yesus sudah bangkit sama dengan situasi awal mula jemaat pada 181 tahun lalu.
“Ada keragu – raguan dari para murid saat mendengar bahwa Yesus sudah bangkit. Mereka tidak percaya jenasah Yesus tidak ada dalam makam, mereka menyangka melihat hantu. Dan hal ini sama seperti awal mula berdirinya jemaat Sion Sentrum Sendangan dikarenakan waktu itu seluruh jemaat masih dalam kepercayaan pada hal duniawi seperti penyembah berhala”ungkap Meilly Pontoh
Tetapi Kuasa Yesus membuka mata pikiran para murid yang membuat iman mereka percaya dan kalau bukan percaya tak mungkin injil sampai ada saat ini. Demikian juga dengan jemaat kita awal mula, dikarenakan latar belakang agama suku sangat kental di Minahasa.
“Yesus sudah bangkit maka ketakutan lenyap oleh karena itu jangan pernah mengikat kita dengan kekuatan dunia seperti yang pernah terjadi pada jaman dahulu”tutup Pdt.Meilly Pontoh dalam khotbahnya
Sementara itu ibadah HUT jemaat dirangkai dengan pemasangan lilin berangka 181 tahun dan pelayanan kasih kepada anggota jemaat paling tua yang hadir, mantan pelayan khusus, anggota jemaat bahkan pelayan khusus yang akan berakhir masa tugasnya namun tidak dapat dipilih lagi karena dibatasi oleh aturan tata gereja. Bahkan kue ulang tahun yang disiapkan oleh panitia pelaksana terdiri dari kue jaman dulu atau kue khas minahasa dan kue jaman sekarang
Selesai ibadah HUT seluruh anggota jemaat yang ada di 30 kolom bersama menikmati kue khas Minahasa seperti cucur yang disiapkan oleh panitia HUT dan hari raya gereja(ian)