
Malaysia, Kim Jong-nam kakak tiri Presiden Korut Kim Jong-un, dibunuh saat berada di Bandara Kuala Lumpur Malaysia. Kim diyakini diserang ketika berada di terminal keberangkatan KLIA2 pada Senin (13/02/2017) oleh dua perempuan dengan menggunakan zat kimia.
Sebelumnya : Kakak tiri Presiden Korut Kim Jong-un Dibunuh di Malaysia
Atas kejadian ini, seorang perempuan warga negara Indonesia bernama Siti Aishah ditahan aparat keamanan Malaysia pada Kamis (16/02), Siti ditangkap beserta seorang pria warga Malaysia yang diketahui sebagai kekasihnya. Sebelumnya seorang perempuan yang menggunakan paspor Vietnam juga telah ditangkap terkait kasus ini.
Siti Aishah, sebagaimana diungkapkan oleh Kepolisian Kerajaan Malaysia, adalah perempuan kelahiran Serang, Banten yang paspornya dikeluarkan Kantor Imigrasi Jakarta Barat.
Ia diidentifikasi dari rekaman CCTV, video pengawas di bandara. Menurut polisi, ia sedang sendirian ketika ditangkap.
Penyelidikan terhadap Siti Aishah masih dilanjutkan kata Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Sri Khalid bin Abu Bakar.
Seperti yang dilansir dari BBC Indonesia, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, KBRI di Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan aparat Malaysia, “terkait adanya pemberitaan mengenai ditangkapnya seorang perempuan pemegang paspor Indonesia yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang laki-laki asal Korea Utara.”
Secara resmi, memang korban pembunuhan itu masih diacu sebagai ‘pria Korea Utara.’ Polisi Malaysia dan pihak Korea Utara belum mengukuhkan bahwa ‘lelaki Korea’ yang bepergian dengan nama Kim Chol itu memang benar Kim Jong-nam, namun Korea Selatan sudah memastikannya.
“Berdasar data diri yang disampaikan oleh otoritas keamanan Malaysia, KBRI telah melakukan verifikasi dan berdasarkan data sementara yang ada di KBRI perempuan tersebut berstatus WNI,” tambah Lalu Muhammad Iqbal.
“Menindaklanjuti hasil verifikasi tersebut, KBRI telah meminta akses kekonsuleran kepada Pemerintah Malaysia untuk dapat memberikan pendampingan dalam rangka memastikan hak-hak hukumnya terpenuh.” katanya pula, seraya menambahkan bahwa staf KBRI sudah dikirimkan ke Selangor.
Sementara itu, Imigrasi Serang, Provinsi Banten, yang disebut-sebut mengeluarkan paspor untuk Siti Aishah, mengatakan, nama itu tak ada dalam arsip mereka.
Muhammad Sungeib dari Kantor Imigrasi Serang mengatakan, “Kami sudah memeriksa arsip kami, namun nama Siti Aishah dengan data tanggal lahir itu, tidak ada catatan pembuatan paspornya,” katanya.
“Tak ada arsip tentang pembuatan paspor untuk nama itu dengan tanggal lahir itu di Kantor Imigrasi Serang. Tapi paspor bisa juga dibuat di tempat lain, di mana saja,” katanya kepada BBC Indonesia.
Ternyata paspor itu dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Jakarta Barat.