Sulutlink.Com, Tondegesan – Tingginya populasi hewan ternak babi di wilayah Minahasa, berpotensi Sulawesi Utara (Sulut) bisa melakukan ekspor daging babi ke negara tetangga Filipina. Bahkan ini juga peluang menjadi cadangan swasembada daging sapi lantaran memiliki potensi besar pengembangan pangan ternak sapi.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI, Drh I Ktut Diarmita, MP, jumat (14/7/2017) akhir pekan lalu di desa Tondegesan kecamatan Kawangkoan kabupaten Minahasa mengakui, Sulut tempatnya populasi ternak babi dan potensi mengekspor daging babi ke negara tetangga Filipina.
Kendati demikian ujarnya, akibat populasi yang tinggi jangan sampai banyak hewan babi mati akibat terserang wabah penyakit kolera, makanya pemerintah menyediakan vaksin, soalnya sepanjang penyakit bisa dikendalikan dan vaksinnya ada, maka penyebaran penyakit kolera bisa tertanggulangi.
“Segera lakukan vaksin terhadap ternak babi dan pemerintah membantu drop semua vaksin ke Sulut dengan penuh rasa tanggungjawab ” terang Diarmita.
Senada dikatakan Kepala dinas pertanian peternakan Sulut, Arie Bororing bahwa, peluang untuk expor tadi sudah dikatakan Dirjen, melihat harga daging babi yang terus merangkak turun.
“Ini membuka peluang ekspor kita ke Filipina, apalagi tadi Dirjen sudah tugaskan dari kementrian kunjungi Sulut melihat peluang dan kita upayakan Sulut bisa ekspor daging babi” pungkas Bororing.
Sedang untuk sapi urainya, ini hanya menjadi cadangan swasembada, karena kita ketahui sulut mempunyai potensi pengembangan pangan ternak sapi. “Peluang minahasa sendiri terus di pelihara karena kebiasaan peternak sapi menjadi modal, bagaimana kita bisa kembangkan untuk menjadi lebih banyak bahkan menjadikan swasembada daging sapi” tutup Bororing. (herdymendur)