Setelah membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, pemerintah kini fokus untuk membebaskan 4 WNI yang disandera faksi lain kelompok militan itu. Kepala BIN, Sutiyoso menyebut penyandera keempat WNI tidak pernah meminta tebusan.
“Ya masih general location kita sudah tahu. Nanti exactnya kita cari. Suatu saat pasti dia menghubungi kita nanti, mungkin dia ngukur dulu yang 10 gimana gitu kan,” kata Sutiyoso di komplek Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakpus, Selasa (3/5/2016).
Sutiyoso menjelaskan, pemerintah mau tidak mau menerapkan strategi berbeda untuk membebaskan 4 WNI. Pasalnya, kelompok penyandera tidak meminta tebusan, berbeda dengan kelompok yang menyandera 10 WNI lain.
“Belum, belum ada itu (permintaan tebusan).Ya lihat situasinya kan berbeda-beda ya. Nanti berkembang bagaimana baru kita menentukan sikap. Bagaimana yang kita pakai,” jelasnya.
“Sekarang kita fokus bagaimana menyelamatkan yang pada orang kita fokus di situ. Dan itu dikerjakan di Crisis Center artinya Crisis Center itu semua terwakili di situ,” imbuh Sutiyoso.
Seperti diketahui, kelompok Abu Sayyaf yang menyandera 10 WNI mulanya meminta tebusan 50 juta peso. Meski akhirnya pemerintah membebaskan para sandera tanpa menggunakan tebusan. Namun, untuk faksi lain yang masih menyandera 4 WNI, mereka belum mengontak dan menyatakan permintaannya. (detik)