Suasana pagi hari, Selasa (06/12) di Desa Molibagu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terasa berbeda. Bagaimana tidak sekumpulan warga ramai – ramai memangkas pohon penghijau jenis trambesi, menggunakan mesin pemotong.
Sambil bergantian mereka menebang pohon yang dianggap membahayakan pengguna jalan. Ada yang memanjat, memotong menggunakan parang, ada juga yang mengikat cabang agar tidak tersangkut dengan kabel listrik.
Suara mesin pemotong sahut menyahut membuat suara gaduh pagi itu. Warga yang mendengar suara tersebut secara spontan keluar dari rumah dan ikut terlibat dalam aksi bersih – bersih ini.
“Memang kami biasa melakukan kegiatan pemangkasan dan pemotongan pohon ketika datangnya musim penghujan,”kata Herson, warga sekitar.
Herson menceritakan bahwa ketika musim hujan datang, cabang pohon tersebut kerap patah dan membahayakan pengguna jalan khususnya yang membawa kendaraan mesin beroda dua dan empat.
Bahkan menurut dia cabang pohon yang mudah patah membuat pengguna jalan tidak merasa nyaman saat berkendara.
“Sudah jelas kalau berangin pasti ada cabang yang patah,”kata Herson.
Sama dikatakan Heri pengendara yang rutin melintas di daerah tersebut. Menurut dia pohon penghijau harus ditanam kembali setelah dipotong, namun harus diganti dengan jenis yang lain.
“Harapannya ditanam pohon jenis lain, agar kami nyaman tidak takut dengan cabang yang mudah patah,”kata Heri sambil menunjuk pohon trembesi cabangnya yang melengkung ke badan jalan.
Aksi tersebut akan terus berlangsung dan berhenti ketika cabang berbahaya sudah diamankan semuanya.