Manado,Sulutlink.com – Wenny Warouw anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara, mengungkap kronologis peristiwa penembakan yang mengenai kaca ruang kerjanya, Senin (13/10/2018) pukul 14.20 wib.
Brigjen Pol. (Purn) Wenny Warouw mengatakan, saat kejadian dirinya baru 10 menit duduk di depan meja kerja dan sedang berbicara dengan 2 orang tamu sekampung dari Manado, yaitu Pendeta Hezky dan AKBP Ronald, kemudian tiba – tiba ada kaca pecah tembus diterjang tembakan peluru.
“Pak Pendeta melihat kacanya pecah, lihat lubang begitu, suruh tiarap takut ada tembakan susulan, karena udah melihat sampai tembus diplafon. Jadi kalau saya lihat ini, betul – betul memang mencari sasaran tertentu dan untuk mematikan orang. Ini kalau dilihat dari kejadian ini,jelas mantan jenderal yang berdarah Manado.
Dia juga menjelaskan, posisi duduk dengan kaca yang tertembus tembakan peluru, jaraknya tidak sampai satu meter dan menunjuk ke orang dari Perbakin yang kebetulan datang melihat kondisi ruang kerjanya.
“ Mereka nda punya senjata latihan untuk yang seperti ini. Kami ada tiga orang, saya, Pendeta duduk disini, AKBP Ronal ada disini. Kebetulan dia sekampung dengan saya, boleh tanya kepada dia, ”tegas mantan anggota BIN.
Wenny juga menunjukan serbuk kaca yang berhamburan diatas meja kerjanya, “Ini saya duduk disini meja saya ini. Ya ini kacanya ini masih ada, serbuk – serbuk kaca dikaki sana juga masih ada,”ucap putra Kawanua.
Menurutnya, ini senjata baru dan pelurunya ultra dengan berkaliber besar serta kalau cuma hanya peluru – peluru biasa nda mungkin begini, kena angina pasti tertekan belok.
Disisi lain Pendeta Hezky Roring dalam pernyataannya mengatakan, saat itu baru sekitar 10 menit dirinya bersama jenderal Wenny Warouw dan AKBP Ronald Rumondor sedang berbincang dalam ruangan kemudian terdengar bunyi tembakan.
Roring menambahkan, saat itu mereka langsung merunduk dan tiarap dilantai sambil kemudian merangkak keluar ruangan untuk memanggil petugas keamanan untuk dilakukan investigasi.
Dijelaskannya, sekitar 20 menit kemudian mereka juga mendapat informasi dari lantai bawah, kalau telah terjadi tembakan. Saat itu anggota Polri langsung berlari ke lantai bawah, untuk melihat dan benar ruangan kerja anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama juga tertembak. Mirisnya staf ahli yang bekerja disana, kain jilbabnya juga tertembak, namun untung tidak ada korban jiwa.(JoTam)